Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Palestina mulai meninggalkan beberapa wilayah di Gaza City. Mereka mengungsi setelah militer Israel menyatakan telah memulai tahap awal dari rencana serangan darat. Pasukan Israel dikabarkan telah membangun pijakan di pinggiran kota yang menjadi rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina. Sebelumnya, kota itu telah dibombardir serangan udara dan artileri selama berhari-hari.
Seperti dilansir BBC, situasi ini mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera untuk menghindari kematian dan kehancuran yang menurutnya akan tak terelakkan akibat serangan darat tersebut. Namun, Israel ingin menunjukkan bahwa pihaknya tetap melanjutkan rencana merebut seluruh Gaza City meskipun mendapat kritik internasional.
Ratusan warga Palestina di Distrik Zeitoun dan Sabra di Gaza City telah mengungsi ke bagian barat laut kota. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pasukan sudah beroperasi di wilayah Zeitoun dan Jabalia untuk mempersiapkan serangan. Rencana serangan itu telah disetujui Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Selasa (19/8) dan akan diajukan ke kabinet keamanan akhir pekan ini.
Sekitar 60.000 pasukan cadangan akan dipanggil mulai awal September untuk membebaskan personel aktif agar dapat dikerahkan dalam operasi tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ia mempercepat tenggat untuk merebut apa yang ia sebut sebagai benteng teror terakhir di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh pemimpin Israel itu melanjutkan perang brutal terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza City. Hamas mengkritik apa yang mereka sebut sebagai pengabaian atas proposal gencatan senjata baru dari mediator regional. Israel sendiri belum secara resmi menanggapi rencana tersebut.
Ratusan ribu warga Palestina di Gaza City diperkirakan akan diperintahkan untuk mengungsi ke Gaza Selatan sebagai bagian dari persiapan rencana pengambilalihan oleh Israel.
Banyak sekutu Israel mengecam rencana ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan, pada Rabu (20/8), bahwa hal tersebut hanya akan membawa bencana bagi kedua bangsa dan berisiko menjerumuskan seluruh kawasan ke dalam siklus perang permanen.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyatakan pengungsian lebih lanjut dan meningkatnya pertempuran berisiko memperburuk situasi yang sudah sangat katastrofis bagi 2,1 juta penduduk Gaza.
Pemerintah Israel mengumumkan niat mereka untuk menaklukkan seluruh Jalur Gaza setelah perundingan tidak langsung dengan Hamas terkait dengan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera gagal, bulan lalu.(dwi)