Ada IndiHome dan Telkomsel, Ini Daftar Lengkap Penambang Emas Telkom di Semester I 2025

Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp53,8 triliun pada segmen Consumer (Mobile and Fixed Broadband).
Pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) juga tercatat stabil dengan pertumbuhan 0,5 persen secara tahunan (YoY). Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10 persen YoY menjadi 10,1 juta pelanggan.
Sedangkan, total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1 persen YoY. Sementara total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta pelanggan.
Hingga Juni 2025, Telkomsel mengoperasikan sebanyak 280.434 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G.
Kemudian, segmen Enterprise, membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun.
Berikutnya, segmen Wholesale and International, mencatat pendapatan sebesar Rp9,7 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp4,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,2 persen YoY.
EBITDA tercatat sebesar Rp3,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih masing-masing di angka 84 dan 23,8 persen.
Pada paruh pertama ini, Mitratel menambah 378 menara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi, dengan total kepemilikan mencapai 39.782 menara.
Selain itu, Mitratel mencatat penambahan 1.039 tenant baru sehingga total tenant meningkat menjadi 60.907, serta meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menjadi 1,53x.
Perseroan juga terus memperkuat portofolio bisnisnya melalui penambahan 3.408 km kabel serat optik secara organik, menjadikan total panjang serat optik mencapai 54.447 km.
Selanjutnya, segmen Data Center and Cloud, mencatat pendapatan sebesar Rp921 miliar.
Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 Megawatt (MW) untuk melayani segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rack untuk layanan edge data center.
Data Center milik Telkom tersebar di 30 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.
NeutraDC, selaku anak usaha Telkom, mengelola data center di 4 lokasi domestik dan 3 lokasi di Singapura.
Tingkat utilisasi kapasitas data center NeutraDC mencapai sekitar 76 persen, yang didukung oleh basis pelanggan yang beragam, mencakup instansi pemerintah, perbankan, perusahaan besar, serta penyedia layanan cloud global.
Seluruh fasilitas data center dirancang guna menjawab kebutuhan masa depan, termasuk daya tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).