Cara Pertamina Geser Stereotipe Perempuan di Dunia Otomotif

perempuan, Pertamina, Perempuan, GIIAS 2025, pelumas, Cara Pertamina Geser Stereotipe Perempuan di Dunia Otomotif

Seiring dengan kebutuhan, pengguna mobil saat ini tak hanya didominasi pria saja, tetapi juga banyak perempuan yang gemar berkendara—terutama di wilayah perkotaan.

Menariknya, tak sedikit perempuan yang paham soal perawatan mobil dan peduli terhadap edukasi mengenai perawatan mesin. Hal ini tentu menggeser stereotipe lama yang menganggap urusan teknis adalah ranah laki-laki.

Untuk menunjukkan hal tersebut, Pertamina Lubricants menggelar talk show bertema "Saatnya Perempuan Ambil Alih Kemudi" di GIIAS 2025 dengan menghadirkan Diva Zahra, pebalap wanita yang berlaga di ajang sprint rally.

Kehadiran Diva seakan mematahkan stereotipe soal jauhnya dunia otomotif dari perempuan, termasuk di lintasan balap.

"Dunia reli masih didominasi laki-laki, jadi kadang kita harus kerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pengakuan. Tapi justru itu yang bikin aku makin semangat. Tantangan terbesarnya adalah membuktikan bahwa wanita juga bisa kompetitif, tangguh, dan punya skill yang sama hebatnya di lintasan," ujar Diva beberapa hari lalu di GIIAS 2025.

perempuan, Pertamina, Perempuan, GIIAS 2025, pelumas, Cara Pertamina Geser Stereotipe Perempuan di Dunia Otomotif

Pertamina Lubricants di GIIAS 2025

Menurutnya, stereotipe bahwa perempuan tidak perlu paham soal mesin mobil merupakan kesalahan besar, termasuk dalam hal memilih pelumas mesin.

Pengalamannya di lintasan memperkuat keyakinan bahwa memahami kebutuhan kendaraan bukan hanya soal teknis, tapi juga bagian dari kesadaran dan kepedulian sebagai pengendara.

"Kita harus tahu pelumas yang cocok, bahan bakar yang sesuai, dan cara merawat mobil yang kita pakai setiap hari. Itu bukan cuma soal teknis, tapi juga bentuk tanggung jawab dan self-empowerment," tambahnya.

Rinda Raharjo, Brand Manager Pertamina Fastron, juga mengatakan bahwa edukasi soal kendaraan perlu diakses oleh perempuan dari semua kalangan dan latar belakang.

"Kami percaya bahwa pemahaman tentang kendaraan bukan hanya milik teknisi atau pembalap. Kami ingin mengajak lebih banyak konsumen perempuan untuk merasa nyaman dan percaya diri saat bicara soal kebutuhan mobil mereka," jelas Rinda.

Menurutnya, banyak perempuan di Pertamina telah membuktikan kemampuannya di berbagai bidang, mulai dari formulator di riset dan pengembangan produk, oil analyst, hingga profesional yang terlibat dalam strategi brand dan pengembangan bisnis.