Tesla Uji Coba Robotaxi Tanpa Sopir Mulai 12 Juni, Apa Dampaknya Bagi Dunia Otomotif

Tesla luncurkan robotaxi perdana di Austin 12 Juni, gunakan Model Y tanpa supir, siap ekspansi besar.

Tesla Uji Coba Robotaxi Tanpa Sopir Mulai 12 Juni, Apa Dampaknya Bagi Dunia Otomotif
Tesla luncurkan robotaxi perdana di Austin 12 Juni (©otosia)

Tesla bersiap memasuki babak baru dalam dunia mobilitas dengan peluncuran perdana layanan robotaxi tanpa supir di Austin, Texas, pada 12 Juni 2025. Langkah ini menandai transisi strategis perusahaan dari bisnis mobil penumpang ke teknologi otonom dan kecerdasan buatan.

Menurut laporan eksklusif dari Bloomberg, armada awal layanan ini akan terdiri dari 10 unit Tesla Model Y yang telah dilengkapi dengan sistem mengemudi mandiri. Mobil-mobil ini sebelumnya telah menjalani pengujian di jalanan umum Austin tanpa laporan insiden sejauh ini.

CEO Tesla, Elon Musk, menjelaskan bahwa peluncuran ini dilakukan lebih cepat dari jadwal. Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), Musk menyebutkan, “Kami sebulan lebih cepat dari rencana.” Hal ini menunjukkan optimisme dan kesiapan Tesla menghadirkan masa depan transportasi tanpa pengemudi.

Uji Coba 10 Model Y di Austin

Layanan ini akan dimulai dengan jumlah kecil untuk memastikan sistem berjalan stabil. Elon Musk menyebutkan dalam wawancara dengan CNBC pada 20 Mei lalu bahwa hanya akan ada 10 unit Model Y yang beroperasi selama seminggu pertama. Setelah itu, jumlahnya akan bertahap ditingkatkan.

“Kami akan mulai dengan 10 unit selama seminggu, lalu meningkat menjadi 20, 30, 40, dan saya rasa bisa mencapai 1.000 dalam beberapa bulan,” jelas Musk dalam wawancara tersebut. Ini menggambarkan skema ekspansi yang agresif namun terukur.

Setelah Austin, layanan ini direncanakan akan diperluas ke kota-kota besar lain seperti San Francisco, Los Angeles, dan San Antonio. Artinya, pasar ride-hailing di AS akan segera menyambut perubahan besar dengan kehadiran kendaraan tanpa supir dari Tesla.

Dari Model Y ke Robotaxi Murni

Meskipun Model Y digunakan di fase awal, Tesla tidak berhenti di situ. Perusahaan juga sedang menyiapkan Robotaxi alias Cybercab, sebuah kendaraan otonom murni tanpa setir dan pedal, yang dirancang khusus untuk keperluan ride-hailing masa depan.

Robotaxi ini akan menjadi ujung tombak dari peluncuran versi Full Self-Driving (FSD) yang tidak memerlukan pengawasan pengemudi. Saat ini, teknologi FSD Tesla masih dalam tahap “supervised”, namun ke depannya akan dibuat benar-benar mandiri.

Dengan infrastruktur ini, Tesla menargetkan transformasi total dalam cara masyarakat memandang transportasi harian. Mobil bukan lagi alat yang harus dikemudikan, tapi menjadi layanan cerdas yang mengantar tanpa campur tangan manusia.

Regulasi dan Tantangan

Menariknya, hingga saat ini Tesla belum secara resmi tercatat sebagai operator ride-hailing di negara bagian Texas. Meski begitu, negara bagian tidak melarang uji coba kendaraan otonom, sehingga celah hukum ini dimanfaatkan oleh Tesla untuk memulai operasinya.

Untuk mengantisipasi berbagai skenario kompleks di jalan, Tesla telah merekrut teleoperations specialists, atau operator jarak jauh. Mereka akan memantau dan siap mengambil alih kendali robotaxi jika sistem menemukan situasi yang memerlukan intervensi manusia.

Langkah ini memberikan jaminan tambahan terhadap keamanan, sekaligus menjadi solusi sementara sebelum sistem otonom Tesla benar-benar 100% mandiri. Tesla menunjukkan bahwa walau teknologi mereka canggih, kehati-hatian tetap menjadi prioritas utama.