Efek Tarif Impor AS, Harga Tesla di Indonesia Bisa Turun?

Kebijakan tarif impor 0 persen dari Amerika Serikat ke Indonesia membuka harapan baru bagi pasar mobil listrik Tanah Air.
Salah satu yang paling disorot adalah merek Tesla, yang selama ini dikenal dengan harga jual selangit akibat statusnya sebagai mobil impor utuh (CBU) dari AS.
Kini, publik bertanya-tanya: apakah harga Tesla akan segera turun?
Rudy Salim, CEO Prestige Motorcars, importir dan distributor resmi Tesla di Indonesia, memberikan tanggapannya terkait potensi penyesuaian harga. Meski peluangnya terbuka, pihaknya masih menunggu kejelasan teknis dari pemerintah.
“Kami tunggu surat keputusan Menteri Keuangannya dulu baru bisa lihat. Sekarang masih belum (ada perubahan harga),” ujar Rudy, kepada Kompas.com (17/7/2025).
Pemerintah Indonesia memang telah mengumumkan komitmen dalam kesepakatan dagang resiprokal dengan AS yang mencakup pembebasan bea masuk untuk barang-barang asal Amerika, termasuk kendaraan listrik.
Tesla Model X
Namun, implementasi kebijakan ini masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian terkait.
“Saya belum dapat (juklak dan juknisnya), nanti saya coba cek lagi,” ucap Rudy.
Prestige Motorcars sendiri masih terus mempelajari dampak kebijakan tersebut terhadap struktur harga Tesla.
Mengingat banyak variabel lain yang memengaruhi harga jual, seperti pajak barang mewah (PPnBM), PPN, serta skema insentif kendaraan listrik dari pemerintah pusat dan daerah.
“Masih kami pelajari (potensi penurunan harga),” kata Rudy.
Saat ini, model-model seperti Tesla Model 3 dan Model Y dijual dengan harga di atas Rp 1 miliar. Dengan tarif impor 0 persen, bukan tidak mungkin harga tersebut akan terkoreksi signifikan.
Masyarakat dan calon konsumen Tesla kini hanya bisa menunggu sambil berharap bahwa mobil listrik asal Silicon Valley itu bisa segera hadir dengan harga yang lebih bersahabat.