Main Video Game Bisa Tingkatkan IQ Anak? Ini Penjelasannya

Selama ini video game sering dicap sebagai “musuh” belajar anak. Namun, sebuah studi menunjukkan, main video game bisa berdampak positif pada kecerdasan anak.
Para peneliti menemukan, anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain video game mengalami peningkatan kecerdasan lebih dari rata-rata, dilansir dari Karolinska Institutet, Rabu (6/8/2025).
Dampak positif main video game pada anak
Peningkatan IQ 2,5 poin
Penelitian ini melibatkan dari 9.855 anak usia sembilan sampai 10 tahun dari Amerika Serikat, lalu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Scientific Reports dengan judul "The impact of digital media on children’s intelligence while controlling for genetic differences in cognition and socioeconomic background."
Studi ini dilakukan dalam dua tahap, dengan rentang waktu dua tahun. Awalnya, anak-anak menjalani serangkaian tes psikologis untuk mengukur kemampuan kognitif umum.
Mereka juga diminta melaporkan berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk menonton televisi, bermain gim, dan bersosialisasi di media sosial.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bermain video game bisa meningkatkan IQ anak sebesar 2,5 poin. Ini penjelasannya.
Rata-rata anak-anak menghabiskan 2,5 jam sehari menonton televisi, setengah jam menggunakan media sosial, dan satu jam bermain video game.
Namun, ketika dilakukan pengukuran ulang dua tahun kemudian terhadap lebih dari 5.000 anak, ditemukan hasil yang mengejutkan.
Anak-anak yang melaporkan bermain game lebih dari rata-rata mengalami peningkatan IQ sekitar 2,5 poin dibandingkan anak-anak lainnya.
Sementara itu, menonton televisi dan menggunakan media sosial tidak menunjukkan pengaruh signifikan, baik positif maupun negatif, terhadap kecerdasan anak.
“Namun, hasil kami mendukung klaim bahwa screen time secara umum tidak mengganggu kemampuan kognitif anak-anak, dan bermain video game justru dapat membantu meningkatkan kecerdasan,” kata profesor ilmu saraf kognitif di Karolinska Institutet, Torkel Klingberg.
Jangan lupakan faktor genetik dan latar belakang
Ada variabel lain selain video game yang bisa jadi memengaruhi hasil
Sebuah studi menunjukkan bahwa bermain video game bisa meningkatkan IQ anak sebesar 2,5 poin. Ini penjelasannya.
Namun, para peneliti tidak serta-merta menganggap video game sebagai penyebab utama kecerdasan meningkat.
Mereka berhati-hati dalam memperhitungkan faktor genetik dan latar belakang sosial ekonomi anak-anak peserta studi.
Artinya, bisa jadi ada variabel lain yang turut memengaruhi hasil, bukan semata dari permainan itu sendiri.
Peneliti juga menekankan bahwa mereka tidak mempelajari efek video game terhadap kualitas tidur, kebugaran fisik, kesehatan mental, atau prestasi sekolah, yang sebenarnya juga merupakan bagian penting dari keseharian anak.
“Kami tidak meneliti dampak perilaku menonton layar (screen behavior) terhadap aktivitas fisik, tidur, kesejahteraan, atau prestasi sekolah, jadi kami tidak bisa berkomentar apa pun tentang hal itu,” ujar Klingberg.
Kecerdasan bisa dikembangkan
Kecerdasan bukan hal tetap sejak lahir
Sebuah studi menunjukkan bahwa bermain video game bisa meningkatkan IQ anak sebesar 2,5 poin. Ini penjelasannya.
Salah satu poin menarik dari studi ini adalah kecerdasan bukanlah hal tetap yang dimiliki sejak lahir.
Peneliti menegaskan bahwa lingkungan, termasuk aktivitas digital seperti bermain game, bisa memengaruhi perkembangan kemampuan kognitif anak.
“Kami sekarang akan mempelajari dampak faktor lingkungan lainnya dan bagaimana dampak kognitif tersebut berhubungan dengan perkembangan otak anak,” jelas Klingberg.
Meskipun studi ini hanya mencakup anak-anak dari Amerika Serikat dan tidak membedakan jenis permainan (misalnya antara game edukatif dan game aksi), hasilnya tetap menjadi rujukan penting bagi orangtua yang selama ini ragu soal dampak bermain game terhadap anak.
Bijak menyikapi screen time
Studi ini bukan lampu hijau bagi anak untuk bermain game sepuasnya. Sebaliknya, hasil ini mengajak orangtua untuk menyikapi screen time dengan lebih bijak.
Tidak semua interaksi dengan layar berdampak negatif, dan beberapa jenis aktivitas digital, seperti video game tertentu, mungkin justru bisa menjadi sarana stimulasi kognitif, asal digunakan secara seimbang dan dalam konteks yang sehat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!