Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog

penggunaan gadget, dampak gadget bagi anak, dampak anak main gadget, anak main gadget, bahaya anak main gadget, bahaya anak main hp terus, Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog

Anak yang dibiarkan main gadget (gawai) tanpa batas dan pendampingan, bisa terganggu tumbuh kembangnya baik secara psikologis maupun sosial.

Hal ini disampaikan psikolog, Luh Surini Yulia Savitri, S.Psi., M.Psi, dalam kegiatan Bakul Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) bertema "Sehari Happy, Tanpa HP".

Acara ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Nasional dengan semangat mengajak keluarga mencoba hidup sehari tanpa gadget.

"Gadget itu isinya banyak sekali informasi, dan tidak semua informasi itu punya proteksi. Anak-anak, apalagi di bawah lima tahun, menyerap semua yang mereka lihat. Kalau isinya negatif, mereka akan meniru. Sudah pasti," jelas psikolog yang akrab disapa Vivi ini kepada Kompas.com di Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (26/7/2025). 

Anak main gadget tanpa batasan

Anak menyerap apa yang mereka lihat dan dengar tanpa filter

penggunaan gadget, dampak gadget bagi anak, dampak anak main gadget, anak main gadget, bahaya anak main gadget, bahaya anak main hp terus, Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog

Tanpa pendampingan orangtua, anak yang main gadget bisa terganggu tumbuh kembangnya. Simak penjelasan psikolog.

Menurutnya, anak-anak usia dini belajar dengan cara meniru dan menyerap apa yang mereka lihat dan dengar.

Ketika buah hati terlalu sering terpapar gadget tanpa pengawasan, ia tidak hanya menonton, tapi juga belajar dari konten itu, baik yang positif maupun negatif. 

"Anak-anak itu belajar dari menyerap informasi. Kalau mereka terus-menerus melihat konten yang tidak sesuai usianya, mereka akan tiru plek-ketiplek. Dan sayangnya, belum tentu mereka tahu mana yang benar dan yang salah," tambahnya.

Anak usia sekolah pun, menurut Vivi, belum memiliki kapasitas penuh untuk menyaring informasi.

Bahkan, orang dewasa saja masih sering tertipu dengan konten palsu atau tidak relevan, apalagi anak-anak yang belum memiliki filter nilai dan moral yang matang.

Dampak anak main gadget tanpa batasan

Tumbuh kembang anak bisa terganggu

penggunaan gadget, dampak gadget bagi anak, dampak anak main gadget, anak main gadget, bahaya anak main gadget, bahaya anak main hp terus, Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog

Anak-anak fokus mendengarkan dan menyimak penampilan dongeng interaktif dalam acara Bakul Budaya, di Universitas Indonesia, pada Sabtu (26/7/2025).

Salah satu dampak paling sering terlihat dari anak main gadget tanpa batasan adalah perubahan perilaku.

Anak menjadi mudah meniru bahasa kasar, agresif, atau perilaku hiperaktif dari tontonan mereka. 

Selain itu, gadget juga memperbesar risiko gangguan tumbuh kembang, mulai dari keterlambatan bicara (speech delay), gangguan interaksi sosial, hingga berkurangnya aktivitas.

"Speech delay itu salah satunya bisa karena tidak diajak ngobrol. Anak yang cuma nonton gadget itu kan pasif ya. Dia cuma lihat dan swipe, lihat dan swipe. Enggak ada latihan berbicara. Itu yang bisa bikin kemampuan komunikasinya terganggu," jelas Vivi.

Anak bisa kehilangan kemampuan untuk fokus

Vivi juga menyoroti kecenderungan konten digital saat ini yang cepat dan dangkal.

Tayangan-tayangan pendek yang hanya berlangsung beberapa detik membuat anak kehilangan kemampuan untuk fokus, sabar, dan menyusun narasi panjang. 

Hal ini bisa berdampak pada kemampuan kognitif jangka panjang mereka. 

Dampingi anak ketika main gadget

Dampingi anak dan berikan ruang untuk main secara fisik

penggunaan gadget, dampak gadget bagi anak, dampak anak main gadget, anak main gadget, bahaya anak main gadget, bahaya anak main hp terus, Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog

Tanpa pendampingan orangtua, anak yang main gadget bisa terganggu tumbuh kembangnya. Simak penjelasan psikolog.

Meski begitu, Vivi tidak serta-merta menyarankan orangtua untuk melarang anak menyentuh gadget sama sekali.

Ia lebih menekankan pentingnya pendampingan aktif dari orangtua atau orang dewasa terdekat. 

"Gadget itu enggak selalu negatif. Ada juga konten yang bagus dan edukatif. Tapi syaratnya dua: Sesuai dengan usia anak dan didampingi. Masalahnya bukan pada alatnya, tapi bagaimana anak menggunakannya dan siapa yang mendampingi," terang Vivi.

Lebih lanjut, anak-anak perlu tetap diberi ruang untuk bermain secara fisik, bersosialisasi dengan teman sebaya, serta berinteraksi langsung dengan orangtua. 

Dalam pengamatannya selama acara Bakul Budaya, anak-anak terlihat menikmati waktu mereka tanpa gadget, asal ada kegiatan yang menarik dan melibatkan interaksinya.

"Buktinya, dari pagi sampai siang di acara ini, mereka bisa kok enggak pegang HP. Karena mereka diajak main, diajak interaksi. Jadi gagdet itu bukan kebutuhan primer, yang dibutuhkan anak adalah perhatian dan aktivitas yang menyenangkan," jelas Vivi.

Vivi menginagtkan bahwa tumbuh kembang anak tidak hanya bergantung pada apa yang mereka pelajari, tapi juga bagaimana dan dari siapa mereka belajar.

Oleh sebab itu, kehadiran orangtua yang bukan sekadar secara fisik, tapi juga secara emosional dan psikologis, tetap menjadi kunci utama.