Bagaimana Cara Membahagiakan Anak? Ini Menurut Psikolog

cara membahagiakan anak, Bagaimana cara membahagiakan anak, anak bahagia, Apa yang harus dilakukan agar anak bahagia, Bagaimana agar anak menjadi anak yang bahagia, Apa yang membuat anak-anak lebih bahagia, cara membahagiakan anak perempuan, cara membahagiakan anak laki laki, bagaimana cara membahagiakan anak, Bagaimana Cara Membahagiakan Anak? Ini Menurut Psikolog

Anak yang bahagia adalah segalanya bagi orangtua. Namun, tidak semua orangtua tahu cara membahagiakan anak.

Menurut co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., ada beberapa cara untuk menimbulkan perasaan positif tersebut pada anak-anak. Apa saja?

Bagaimana cara membahagiakan anak?

1. Biarkan anak beraktivitas

cara membahagiakan anak, Bagaimana cara membahagiakan anak, anak bahagia, Apa yang harus dilakukan agar anak bahagia, Bagaimana agar anak menjadi anak yang bahagia, Apa yang membuat anak-anak lebih bahagia, cara membahagiakan anak perempuan, cara membahagiakan anak laki laki, bagaimana cara membahagiakan anak, Bagaimana Cara Membahagiakan Anak? Ini Menurut Psikolog

Psikolog menyebutkan beberapa cara membahagiakan anak, salah satunya lewat pendampingan orangtua agar anak merasa dimengerti.

Pritta menuturkan, sumber bahagia anak bermacam-macam. Salah satunya adalah ketika mereka dibebaskan untuk melakukan aktivitas apa pun yang disukai.

“Ketika anak punya kesempatan untuk melakukan aktivitas yang memang sesuai dengan minatnya, dengan kebutuhannya, dan durasinya cukup, itu bisa menjadi sumber kebahagiaan anak,” tutur Pritta di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

2. Mendampingi anak

cara membahagiakan anak, Bagaimana cara membahagiakan anak, anak bahagia, Apa yang harus dilakukan agar anak bahagia, Bagaimana agar anak menjadi anak yang bahagia, Apa yang membuat anak-anak lebih bahagia, cara membahagiakan anak perempuan, cara membahagiakan anak laki laki, bagaimana cara membahagiakan anak, Bagaimana Cara Membahagiakan Anak? Ini Menurut Psikolog

Psikolog menyebutkan beberapa cara membahagiakan anak, salah satunya lewat pendampingan orangtua agar anak merasa dimengerti.

Sumber kebahagiaan lainnya dari anak adalah ketika mereka merasa didampingi oleh orangtua. Pendampingan ayah dan ibu membuat anak merasa dicintai dan berharga.

Dengan mendampingi anak, orangtua seperti menunjukkan bahwa mereka paham apa yang anak mau, rasakan, dan lakukan. Orangtua akan selalu ada di sisi anak.

3. Dibebaskan untuk berteman

cara membahagiakan anak, Bagaimana cara membahagiakan anak, anak bahagia, Apa yang harus dilakukan agar anak bahagia, Bagaimana agar anak menjadi anak yang bahagia, Apa yang membuat anak-anak lebih bahagia, cara membahagiakan anak perempuan, cara membahagiakan anak laki laki, bagaimana cara membahagiakan anak, Bagaimana Cara Membahagiakan Anak? Ini Menurut Psikolog

Psikolog menyebutkan beberapa cara membahagiakan anak, salah satunya lewat pendampingan orangtua agar anak merasa dimengerti.

Terkadang, ada orangtua yang cukup posesif dengan anak-anaknya. Mereka terlalu mengekang anak dalam menjalin hubungan pertemanan.

Sekalinya diizinkan pun, anak diarahkan untuk berteman dengan orang-orang tertentu saja. Padahal berteman juga merupakan sumber kebahagiaan anak, terutama di usia empat tahun ke atas.

“Makanya, anak yang punya teman yang nyambung sama dia, bisa diajak main bareng, melakukan aktivitas bersama-sama, ini jadi sumber bahagianya juga,” kata Pritta.

Kendati demikian, bukan berarti orangtua benar-benar melepaskan anak untuk berteman dengan siapa pun, termasuk orang-orang yang berpotensi mengarahkan anak ke hal-hal yang negatif.

“Kita mesti ajarkan anak untuk tahu mana yang membuat mereka nyaman, dan mana yang enggak nyaman,” ujar Pritta.

Terpenting, Pritta mengimbau agar ayah dan ibu mengajarkan anak untuk berani menolak apa pun yang tidak mereka sukai, tanpa merasa tidak enak atau tertinggal.

Ketika orang-orang di sekitar anak menyuruhnya melakukan atau mengikuti sesuatu yang tidak disukai, anak tidak segan untuk menolak tanpa rasa takut akan ditinggalkan atau tidak ditemani oleh orang-orang tersebut.