Hari Anak Nasional, Ini Cara Menghargai Anak Menurut Psikolog

Mengapresiasi anak termasuk cara merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (23/7/2025).
Menurut psikolog anak dari MyKidz Clinic, Gloria Siagian, M.Psi., mengapresiasi anak bisa dimulai dengan memenuhi hak-haknya.
“Hak anak itu, kita memberikan hidup yang baik dan sehat, dan lingkungan yang tidak ada perundungan. Itu cara kita bisa mengapresiasi anak dalam perayaan ini, dengan memenuhi hak-haknya,” kata psikolog yang akrab disapa Anggi kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Mengapresiasi anak saat Hari Anak Nasional
Jangan beda-bedakan anak, pahami haknya
Hari Anak Nasional 2025 bisa jadi momen untuk mengapresiasi anak oleh orangtua, salah satunya dengan tidak membandingkan anak.
Terdapat 12 hak anak yang wajib terpenuhi, antara lain hak untuk hidup layak, mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, beristirahat, bermain, berteman, dan memperoleh pendidikan.
Memenuhi hak-hak anak dapat membuat si kecil merasa terapresiasi. Kehidupan yang layak, misalnya, mereka bisa hidup tentram tanpa merasa khawatir karena dirundung.
Menurut Anggi, perundungan sering dianggap hanya terjadi di sekolah oleh teman sebaya anak, padahal perundungan juga bisa terjadi di rumah.
“Perundungan juga terjadi di rumah. Seperti bagaimana orangtua memperlakukan anak dengan membedakannya. Itu kan kadang terjadi juga,” ujar dia.
Ketika memiliki lebih dari satu anak, ayah dan ibu wajib memperlakukan mereka dengan setara. Jangan meninggikan satu anak, tetapi merendahkan anak lainnya.
Sebab, setiap anak berhak untuk hidup tanpa mengalami diskriminasi, termasuk dari orangtuanya sendiri.
Penuhi hak-hak anak lainnya
Hak akan pendidikan
Hari Anak Nasional 2025 bisa jadi momen untuk mengapresiasi anak oleh orangtua, salah satunya dengan tidak membandingkan anak.
Hak anak lainnya adalah memperoleh pendidikan. Orangtua perlu menyekolahkan anak karena mereka berhak mengembangkan pribadinya, termasuk tingkat kecerdasannya.
Mengikutinya dalam les tambahan juga hak yang perlu dipenuhi karena anak berhak mengakses informasi yang bakal bermanfaat untuk dirinya.
Hak untuk bermain dan berteman
Hari Anak Nasional 2025 bisa jadi momen untuk mengapresiasi anak oleh orangtua, salah satunya dengan tidak membandingkan anak.
Orangtua bisa mengapresiasi anak dengan memenuhi hak mereka untuk bermain dan menjalin pertemanan.
“Jangan lupakan juga bahwa salah satu hak yang harus dipenuhi adalah hak untuk bermain. Dunianya adalah bermain. Mereka belajar dari bermain, dan mereka perlu ruang untuk bermain,” ucap Anggi.
Manfaat lainnya dari bermain adalah membantu mengembangkan kognitif anak lewat permainan yang mendorong kreativitas dan pemecahan masalah, membangun kepercayaan diri, dan mengajarkan berbagi.
Bermain juga bermanfaat dalam membantu anak menguji ketahan fisik mereka, melatih otot-otot tangan dan kaki, menghasilkan gerakan baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, meningkatkan kemampuan bercerita, dan menambah kosakata.
“Hak anak untuk bermain ini yang perlu diketahui oleh orangtua, tapi sering diabaikan di kehidupan sehari-hari,” tutur Anggi.
Hak untuk bersuara dan didengar
Hak ini juga disebut hak partisipatif. Anggi mengatakan, hak ini merupakan hak yang paling sering dilupakan oleh orangtua.
“Orangtua sering mengabaikan mereka, menganggap bahwa anak masih kecil enggak perlu ditanyain, enggak bisa berpendapat,” ujar dia.
Padahal, anak juga sama seperti orang dewasa. Mereka berhak menyuarakan pendapatnya, dan pendapatnya berhak didengar oleh orang dewasa di sekitarnya.