Lirik Lagu Duet 'Sang Hujan yang Kejam' dari Christy dan Jessi JKT48

Lirik Lagu Duet 'Sang Hujan yang Kejam' dari Christy dan Jessi JKT48

PENAMPILAN kolaboratif antara Christy dan Jessi dalam konser FULL HOUSE yang digelar JKT48 berhasil mencuri perhatian sekaligus mengundang kekaguman dari para penggemar yang hadir. Dalam momen spesial tersebut, keduanya membawakan sebuah lagu duet berjudul Sang Hujan yang Kejam, sebuah nomor emosional yang memuat kisah tentang cinta terlarang, tema yang sarat akan konflik batin dan perasaan yang tak tersampaikan. Kehadiran mereka di atas panggung dengan chemistry yang kuat dan ekspresi penuh penghayatan membuat penampilan ini menjadi salah satu segmen paling berkesan sepanjang konser berlangsung.

Berikut lirik lengkapnya:

Di hutan yang amat indah

Aku kehilangan arah

Di tengah kabut yang tebal

Kau muncul tiba-tiba

Sesosok yang terus berjalan

Di tengah malam yang gelap

Pangeran penuh luka

Kembali dari medan perang

Edward adalah nama diriku

Amy adalah nama diriku

Saat kita saling bertatapan

Kita pun mencinta

No, no, no

Sang hujan yang amat kejam

Menghujani kita berdua seketika

Walaupun sama-sama terdiam

Kita dapat memahami semua

Sang hujan yang amat kejam

Seluruh diriku basah dengan cinta

Kita saling menggenggam pedang dan menatap

Alangkah sedihnya pertemuan kita

Andaikan kita bertemu

Satu tahun lebih awal

Aku tak akan meragu

Dirimu 'kan ku dekap

Berjuang itu berarti

Mengorbankan jiwa ini

Di waktu yang rumit

Seketika cinta 'kan mati

Apakah kamu adalah lawanku?

Ku benci tempatku terlahir

Itulah air mata

No, no, no

Sang hujan takdir yang turun

Jadilah badai bersama dengan sang angin

Tapi lupakan perasaanmu

Jika kau menyatu dengan bumi

Sang hujan takdir yang turun

Hapuslah jejaknya dari dunia ini

Dengan darah merah kau pun akan tahu

Raga yang sesaat hanya sebuah mimpi

Sekarang ambillah pedangmu

Seperti bibir yang saling menyentuh

Setialah kepada cintamu

No, no, no

Sang hujan yang amat kejam

Menghujani kita berdua seketika

Walaupun sama-sama terdiam

Kita dapat memahami semua

Sang hujan yang amat kejam

Seluruh diriku basah dengan cinta

Kita saling menggenggam pedang dan menatap

Alangkah sedihnya pertemuan kita. (far)