Ribuan Pelari Kampanyekan Produk Lokal di TMII

lari, produk lokal, Taman mini indonesia indah, Ribuan Pelari Kampanyekan Produk Lokal di TMII

Sekitar 5.000 pelari mengikuti ajang "Made In Indonesia Run 2025" di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (10/8/2025).

Even lari ini diselenggarakan oleh MID Network dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta sejumlah sponsor.

Kegiatan yang mengusung tema "Ribuan Langkah Sejuta Karya" ini bertujuan untuk mengkampanyekan dan mengapresiasi produk-produk lokal Indonesia, serta mendorong semangat nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat.

“Dengan mendukung produk-produk buatan Indonesia kita turut mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa dan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha lokal yang berjuang untuk mengangkat martabat Indonesia di dunia internasional,” kata Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza, seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/8/2025) malam.

Ajang lari ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga menjadi media promosi produk dalam negeri.

Hal itu ditegaskan oleh Pelaksana Tugas Deputi Industri Kementerian Perindustrian, Agro Putu Juli Ardika.

“Semangat dan antusiasme para peserta sangat luar biasa. Mudah-mudahan produk buatan dalam negeri sering digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Putu menekankan bahwa kegiatan seperti ini berdampak positif pada dua aspek sekaligus: peningkatan kesadaran akan penggunaan produk dalam negeri dan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat, khususnya anak muda.

“Maka, kita mendorong hidup sehat dengan berolahraga. Salah satunya lari,” tambahnya.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, R Isnanta, "Made In Indonesia Run" sangat selaras dengan visi Kemenpora dalam memperkuat sektor industri olahraga lokal.

“Kita ingin memperkuat produk olahraga dalam negeri, sehingga dapat membantu ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Ia menyebut Kemenpora saat ini sedang mendorong masyarakat untuk menggunakan alat-alat olahraga produksi lokal, baik dalam aktivitas harian maupun dalam event-event skala besar seperti ini.

“Kegiatan lari ini bagian penting untuk membangkitkan perekonomian masyarakat karena jumlah pesertanya mencapai 5.000 orang, seperti pembuatan jersey lari dan sepatu yang menggunakan produk lokal,” katanya.

Dalam even tersebut, penyerahan donation box kepada dua mantan atlet, Martha Kase dan Hapsani. Keduanya merupakan mantan atlet nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia.

Martha Kase adalah mantan atlet lari dari Nusa Tenggara Timur. Ia merupakan peraih medali perak cabang olahraga lari pada ajang SEA Games 1987. 

Martha Kase juga berhasil meraih emas dalam tiga edisi PON berturut-turut. Martha Kase sempat dinobatkan menjadi pelari jarak jauh terbaik. 

Prestasi gemilang juga diraih Hapsani, seorang atlet lari estafet 4x100 meter Indonesia. Hapsani sukses meraih medali perak dan perunggu pada SEA Games tahun 1981 dan 1983. 

Namun nasib Martha Kase dan Hapsani berubah setelah pensiun. Keduanya mengalami kesulitan ekonomi hingga terpaksa menjual medali-medalinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

" Donasi ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa terima kasih mantan atlet yang dahulu mengharumkan nama Indonesia. Ini juga sejalan dengan visi Made In Indonesia Run, selain visi sport, ada juga visi edukasi mencintai produk dalam negeri dan mengingatkan masyarakat tentang mantan atlet kita, sambil menjadikan olahraga sebagai lifestyle," kata Ketua Panitia Made in Indonesia Run 2025 M Rodli Kaelani.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!