Lebih Cepat Kurus Lari atau Bersepeda? Hasil Penelitiannya Mengejutkan!
- 1. Secara Umum Lari Membakar Lebih Banyak Kalori per Jam
- 2. Bersepeda Bisa Menyamai (Kalau Intensitas Tinggi)
- 3. Lari Lebih Baik untuk Tulang dan Jantung
- 4. Bersepeda Lebih Ramah untuk Sendi
- 5. Medan, Kecepatan, dan Durasi Jadi Penentu
- 6. Otot yang Terlibat Berbeda
- 7. Konsistensi dan Kenyamanan adalah Kunci

Bayangkan, kamu bangun super pagi dan sudah siap untuk olahraga. Tapi tunggu dulu, hari ini bukan jadwal nge-gym. Kamu pengin keluar rumah, tapi masih bingung mau pakai sepatu lari atau keluarkan sepeda buat muter-muter?
Keduanya sama-sama sering disebut efektif membakar kalori, tapi sebenarnya mana yang lebih ampuh? Lari dan bersepeda sama-sama punya potensi besar untuk menurunkan berat badan, tapi ceritanya nggak sesederhana soal durasi.
Lari biasanya membakar lebih banyak kalori per menit, sementara bersepeda bisa dilakukan lebih lama dan lebih ramah ke sendi. Jadi, pilihan terbaik sebenarnya tergantung tubuhmu, tujuanmu, dan apa yang bikin kamu konsisten bergerak.
Mulai dari manfaat untuk jantung, kekuatan otot, kesehatan sendi, hingga durasi yang dibutuhkan, sains sudah punya jawabannya. Nah, berdasarkan penelitian, mana yang lebih unggul? Yuk, kita bahas tuntas lewat tujuh poin berikut ini!
1. Secara Umum Lari Membakar Lebih Banyak Kalori per Jam
Lari biasanya membakar kalori lebih banyak per jam dibanding bersepeda dengan intensitas sedang. Alasannya, lari adalah olahraga yang menanggung beban tubuh dan melibatkan lebih banyak otot.
Contohnya, orang dengan berat 70 kg bisa membakar sekitar 590 kalori dengan berlari santai (8 km/jam) selama 1 jam. Sementara itu, bersepeda santai (16 km/jam) hanya membakar sekitar 290 kalori dalam waktu yang sama. Jadi, secara sederhana, lari bisa dua kali lebih efektif dalam hal pembakaran kalori.
2. Bersepeda Bisa Menyamai (Kalau Intensitas Tinggi)
Tapi jangan buru-buru meremehkan sepeda! Kalau kecepatannya ditingkatkan (22–25 km/jam), orang dengan berat 70 kg bisa membakar sekitar 704–817 kalori per jam. Ini hampir setara dengan hasil lari.
Beberapa penelitian lain bahkan menemukan bersepeda bisa membakar 10 kalori per menit ( 600 kal/jam), sedangkan lari sekitar 8–9 kalori per menit ( 480–540 kal/jam) tergantung kondisi. Jadi, kalau serius nggenjot, hasilnya bisa seimbang.
3. Lari Lebih Baik untuk Tulang dan Jantung
Lantaran termasuk olahraga menanggung beban, lari bagus banget untuk memperkuat tulang dan kesehatan jantung. Studi menunjukkan lari bisa meningkatkan ketebalan pembuluh darah hingga 18% dan memperbaiki kemampuan tubuh menyerap oksigen. Selain itu, lari membantu membangun kepadatan tulang sesuatu yang tidak banyak dilakukan oleh bersepeda yang lebih low-impact.
4. Bersepeda Lebih Ramah untuk Sendi
Meski efektif, lari bisa cukup berat buat lutut, pinggul, dan pergelangan kaki, apalagi kalau sering dilakukan di jalan aspal keras. Nah, bersepeda lebih lembut untuk sendi, sehingga cocok untuk pemula, orang dengan riwayat cedera, atau yang punya berat badan lebih. Dengan sepeda, kamu juga bisa olahraga lebih lama tanpa cepat merasa sakit.
5. Medan, Kecepatan, dan Durasi Jadi Penentu
Jumlah kalori yang terbakar sangat bergantung pada medan, kecepatan, dan usaha yang dikeluarkan. Lari sedang bisa membakar sekitar 560–1.040 kalori/jam, sementara bersepeda sedang ada di kisaran 498–738 kalori/jam. Kalau menanjak atau melakukan interval intensitas tinggi, angka ini bisa melonjak jauh lebih tinggi.
6. Otot yang Terlibat Berbeda
Lari melibatkan lebih banyak otot seperti otot kaki, inti tubuh, bahkan sedikit bagian atas badan. Hasilnya, efek afterburn (EPOC) lebih kuat, jadi kalori masih terbakar meski sudah selesai latihan. Bersepeda lebih fokus ke otot paha depan dan bokong, terutama saat menambah resistensi. Tapi secara keseluruhan, otot yang aktif lebih sedikit dibanding lari.
7. Konsistensi dan Kenyamanan adalah Kunci
Pada akhirnya, olahraga terbaik adalah yang bisa kamu nikmati dan lakukan secara konsisten. Bersepeda dengan intensitas sedang hingga tinggi bisa menyaingi bahkan melampaui lari jika dilakukan cukup lama. Beberapa penelitian juga menunjukkan kombinasi latihan campuran (lari + sepeda, atau interval) bisa memberi hasil terbaik. Intinya: lakukan dengan aman, nikmati prosesnya, dan dorong dirimu sesuai kemampuan.
Campur Aja, Dapat Dua Keuntungan!
Coba pikir begini:
- Lari = efisien, cepat membakar kalori, bagus buat tulang & jantung, tapi butuh lutut dan teknik yang kuat.
- Bersepeda = lembut di sendi, bisa lebih lama, tetap efektif bakar kalori, dan buat banyak orang terasa lebih fun.
Mau hasil maksimal? Campur keduanya! Misalnya lari singkat beberapa kali seminggu, lalu kombinasikan dengan gowes interval atau perjalanan panjang. Tubuhmu (dan sensor keringatmu) pasti berterima kasih.