Albi Huma Bari: Influencer 100K Followers yang Kini Jadi 'Pangeran' Lampung Selatan

Dari samudra hingga panggung selempang, perjalanan hidup Albi Huma Bari bak kisah film inspiratif. Pemuda kelahiran Kalianda, 16 Juni 2000 ini bukan hanya seorang pelaut dengan gelar magister di bidang transportasi, tapi juga influencer Instagram dengan lebih dari 100 ribu pengikut yang kini resmi menyandang gelar Mekhanai Lampung Selatan 2025.
Dulu, Albi dikenal dengan seragam pelautnya, mengarungi dunia pelayaran. Kini, ia tampil memikat di panggung Muli Mekhanai—ajang pencarian duta pariwisata dan budaya yang paling bergengsi di Lampung. Perpaduan otak cerdas, wajah kamera-genic, dan kepercayaan diri membawanya jadi sosok yang tak hanya diidolakan di dunia nyata, tapi juga viral di dunia maya.
Instagram Sebagai “Panggung” Promosi Daerah
Di akun Instagram @albibarii.official, Albi menyajikan feed yang memanjakan mata: pemandangan pantai tropis, kuliner khas Lampung, hingga potret dirinya dengan balutan busana adat. Bagi Albi, media sosial adalah panggung yang bisa menyatukan pariwisata, budaya, dan storytelling.
“Bagi saya, pariwisata itu bukan cuma soal tempat indah, tapi juga cerita dan interaksi yang membuat orang ingin datang,” ujarnya.

Albi Huma Bari
Di balik penampilannya yang fotogenik, Albi punya visi serius: menjadikan Lampung Selatan destinasi wisata berkelas nasional bahkan internasional. Ia juga vokal soal pelestarian kearifan lokal—mulai dari tarian tradisional, bahasa daerah, hingga kuliner khas—yang menurutnya harus tetap hidup di tengah geliat modernisasi.
Misi Besar Seorang Mekhanai
Dengan latar pendidikan transportasi, Albi memahami pentingnya infrastruktur untuk memajukan wisata. Ia mendorong pengembangan konektivitas darat dan laut, serta dermaga wisata yang memudahkan akses ke destinasi-destinasi tersembunyi di Lampung Selatan.
Kini, dengan gelar Mekhanai di pundak dan 100 ribu followers di genggaman, Albi siap menjalankan misinya: menjadi wajah Lampung Selatan yang tak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mata dunia.