Camavinga Cedera, Madrid Krisis Lini Tengah Jelang Hadapi Kompetisi 2025-2026

Eduardo Camavinga mengalami cedera pergelangan kaki.
Kabar cedera pemain berusia 22 tahun itu telah dikonfirmasi Real Madrid pada Minggu (11/8/2025).
Cedera Camavinga menambah masalah lini tengah Los Blancos menjelang musim baru LaLiga 2025-2026.
Jadwal Real Madrid di kompetisi tertinggi sepak bola Spanyol itu akan dimulai pada 20 Agustus 2025 dengan melawan Osasuna.
Lini Tengah Madrid Terancam Pincang
Madrid sudah kehilangan gelandang bintang mereka, Jude Bellingham, yang menjalani operasi bahu bulan lalu.
Pemain Timnas Inggris itu diperkirakan akan absen hingga Oktober 2025.
Kehilangan Camavinga tentu merupakan pukulan bagi Real Madrid.
"Setelah tes yang dilakukan pada Eduardo Camavinga oleh Layanan Medis Real Madrid, pemain tersebut didiagnosis mengalami cedera pergelangan kaki kanan," tulisa Real Madrid, dalam pernyataannya.
Camavinga telah mengalami lima cedera dalam 12 bulan terakhir. Imbasnya, ia hanya tampil 19 kali di LaLiga sepanjang musim lalu.
Sejauh ini, Real Madrid memilih untuk tidak merekrut gelandang baru di bursa transfer musim panas 2025.
Dengan cederanya Camavinga dan Bellingham, situasi ini dapat berakibat buruk bagi Madrid untuk memulai kompetisi 2025-2026.
Opsi Terbatas Los Blancos
Lini tengah merupakan posisi yang bermasalah bagi Madrid musim lalu.
Pilihan Los Blancos semakin terbatas dengan kepergian pemain veteran Luka Modric.
Gelandang asal Kroasia itu memutuskan pergi dari Bernabeu dan bergabung dengan AC Milan musim panas ini.
Kini, Real Madrid akan bergantung pada beberapa bek baru yang tampaknya berpotensi diplot ke sektor tengah.
Di bursa transfer 2025 ini, Madrid telah merekrut bek Trent Alexander-Arnold, Dean Huijsen, dan Álvaro Carreras.
ESPN melaporkan Madrid tidak berencana untuk merekrut pemain baru musim panas ini, kecuali jika ada pemain yang hengkang terlebih dahulu.
Pada laga uji coba Real Madrid melawan WSG Tirol pada Selasa (12/8/2025) ini, Los Blancos hanya mencantumkan tiga gelandang ke tim utama, yaitu Tchouameni, Güler, dan Dani Ceballos.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!