Wawancara Kevin Diks: Asal Muasal Multi Fungsi, Bermain di 6 Posisi

Timnas Indonesia, Bundesliga, Borussia Moenchengladbach, Kevin Diks, Wawancara Kevin Diks: Asal Muasal Multi Fungsi, Bermain di 6 Posisi

Kevin Diks mengutarakan asal muasal dirinya bisa bermain di berbagai posisi suatu hal yang menjadi kekuatan sepanjang karier bek Timnas Indonesia tersebut.

Pemain yang baru bergabung dengan klub Bundesliga, Borussia Moenchengladbach, itu menceritakan perjalanan yang membuatnya mampu mengisi berbagai peran di lapangan, mulai dari sayap kanan hingga bek tengah.

Hal itu Kevin Diks ungkapkan dalam sebuah media roundtable via sambungan Zoom bersama beberapa media Tanah Air, termasuk Kompas.com pada Selasa (12/8).

Secara spesifik, Kevin menceritakan hal tersebut menjawab pertanyaan Kompas.com mengenai posisi bermain sang bek musim depan terutama setelah bek asal Jepang, Ko Itakura, pergi dari Borussia ke Ajax Amsterdam pada bursa transfer musim panas.

Hal ini tentu berbeda dari posisi bermainnya di Timnas Indonesia di mana ia hampir selalu diturunkan sebagai bek sayap kanan.

“Memang Ko sudah pergi, tapi sebelum itu saya juga pernah main sebagai bek kanan di sesi latihan di sini. Saya juga pernah main sebagai bek kanan di pertandingan," ujar pemain berusia 28 tahun ini dalam sesi wawancara yang difasilitasi Bundesliga langsung tersebut.

"Jadi, bagi saya, tidak masalah selama saya bermain. Tapi tentu saja saya lebih suka bermain sebagai bek tengah."

Bermain Enam Posisi di Copenhagen

Ia pun bercerita mengenai asal muasal dirinya bisa bermain di berbagai posisi tersebut dan Kompas.com sempat menyinggung biasanya pemain muda memulai karier mereka dengan turun di beberapa posisi sebelum menetapkan pilihan ke satu saja.

"Soal yang Anda katakan tentang pemain muda, saya rasa memang benar lebih baik seorang pemain berkembang di berbagai posisi karena itu membuat Anda menjadi pemain yang lebih baik," tuturnya melanjutkan.

Timnas Indonesia, Bundesliga, Borussia Moenchengladbach, Kevin Diks, Wawancara Kevin Diks: Asal Muasal Multi Fungsi, Bermain di 6 Posisi

Debutan Timnas Indonesia Kevin Diks langsung jadi starter dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia vs Jepang, Jumat (15/11/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Kevin Diks Terjebak 7 Jam di Qatar Saat Iran Serang Pengkalan Militer AS

"Itu juga yang terjadi dalam karier saya. Ketika bermain sebagai bek kanan, saya bisa menggunakan kualitas saya sebagai bek tengah, dan sebaliknya."

"Hal itu terjadi karena sering kali ada posisi yang butuh diisi, dan saya yang mencoba menjalankan, dan hasilnya bagus."

Diks bahkan mengutarakan bahwa dirinya pernah bermain enam posisi di FC Copenhagen, klubnya terakhir sebelum pindah ke Bundesliga.

"Saya pernah jadi sayap kanan, gelandang nomor 8, bek kanan, bek tengah, kedua posisi bek tengah, dan bek kiri," tuturnya.

"Jadi, hal itu berkembang dalam diri saya dan saya suka menjadi pemain multifungsi karena bisa bermain di berbagai posisi."

"Saya pikir itu juga membantu waktu bermain, karena kalau pelatih ingin orang lain di posisi tertentu, saya bisa main di posisi lain. Saya rasa itu bisa membantu banyak pemain berkembang kalau bermain di berbagai posisi.

Asal Muasal Bisa Bermain Multi Posisi

Kevin Diks kemudian cerita bahwa perubahan posisi pertama baginya terjadi saat ia berusia masih sangat muda.

"Saya memulai karier sebagai sayap kanan saat masih muda, lalu pelatih pertama saya, kalau tidak salah saat U11 atau U12, menempatkan saya sebagai bek kiri di final suatu turnamen," ujarnya.

"Itu rasanya aneh. Setelah itu saya pindah ke bek kanan dan bertahan cukup lama di posisi itu sampai usia 21 atau 22 tahun. Lalu saya juga pernah bermain sebagai bek tengah, bek kiri, dan sayap kanan."

Kevin juga mengutarakan perubahan posisi lain yang membuatnya berkembang sebagai pemain.

Hal ini datang saat ia bermain di Fiorentina, ia bermain sebagai bek sayap kanan dalam skema tiga bek, peran yang berbeda dengan bek kanan tradisional.

"Di Fiorentina, saya berlatih sebagai bek sayap kanan, jadi bukan bek kanan tradisional, dan itu membuat saya belajar banyak. Saya rasa itu juga membentuk diri saya sebagai pemain.”

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!