Wawancara Kevin Diks, Ingin Ambil Penalti Lagi bagi Timnas Indonesia

Bek serbabisa Timnas Indonesia Kevin Diks mengungkapkan peran penting situasi bola mati terutama penalti di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober nanti.
Hal tersebut ia utarakan dalam sebuah wawancara virtual bersama Kompas.com dan beberapa media Tanah Air lain yang difasilitasi oleh Borussia Moenchengladbach dan Bundesliga pada Selasa (5/8/2025).
Kevin Diks memperkuat Timnas Indonesia pertama kali pada ronde laga November 2024 usai resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) beberapa hari sebelum laga kontra Jepang
Sayang, debut Diks berakhir dengan kekalahan skor 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Kevin mengalami cedera akibat benturan dengan Wataru Endo pada menit ke-36, satu menit setelah gol pertama Jepang tercipta.
Penalti di Sydney
Ia berperan besar bagi skuad Garuda pada laga kontra Australia di Sydney pada ronde laga Maret 2025.
Kevin hampir membawa skuad Merah Putih unggul 1-0 di markas Australia lewat titik putih setelah Rafa Struick dijatuhkan di kotak terlarang.
Pemain yang sebelumnya menorehkan 11 penalti beruntun bagi FC Copenhagen itu maju dengan percaya diri tetapi tembakannya mengenai tiang gawang.
Momentum pun berbalik ke tuan rumah dan Garuda kalah 1-5.
Aksi debutan Timnas Indonesia Kevin Diks saat membendung pergerakkan bintang sepak bola Jepang Kaoru Mitoma dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia vs Jepang, Jumat (15/11/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Saat Kevin Diks absen akibat cedera paha kontra China, Ole Romeny maju mengambil penalti yang menjadi gol tunggal laga di SUGBK tersebut.
Sekarang keadaan akan kembali berbalik, Ole yang bakal absen akibat cedera setelah bermain di Piala Presiden 2025.
Pelatih Patrick Kluivert mengutarakan bahwa besar kemungkinan Ole tak akan main di putaran keempat pada Oktober nanti.
Besar kemungkinan, tanggung jawab dari titik putih akan kembali ke pundak Kevin.
Pentingnya Situasi Bola Mati di Kualifikasi Piala Dunia
Ia pun berbicara soal pentingnya set piece pada laga nanti terutama ketika terakhir kali bermain di Jeddah, kapten Arab Saudi Salem Al Dawsari juga gagal menuntaskan tugasnya dari titik putih saat berhadapan dengan Maarten Paes.
“Set piece bisa menentukan hasil pertandingan. Sepak bola sekarang semakin mengarah ke sana. Banyak pertandingan diputuskan lewat tendangan sudut, penalti, atau lemparan ke dalam jarak jauh," ujarnya saat menjawab pertanyaan Kompas.com.
"Sepak bola berkembang dengan cara berbeda. Secara pribadi, saya lebih suka gol dari permainan terbuka, tapi kita juga harus belajar hal ini."
Ia pun berbicara soal penalti yang ia ambil saat menghadapi Australia.
"Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya, penalti saya melawan Australia itu saya rasa hampir sempurna, dan itu yang paling menyakitkan kalau diingat," tutur pemain keturunan Maluku tersebut.
"Saya pernah gagal (penalti) juga di Kopenhagen, tapi yang di Australia itu paling terasa menyakitkan, karena saya pikir tendangannya sempurna."
"Semoga saya dapat kesempatan lagi dan melakukannya dengan benar, karena saya ingin mencetak gol pertama untuk Indonesia. Itu akan jadi kehormatan besar. Set piece sekarang memang punya peran besar di sepak bola.”
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!