Agak Lain, Xiomi Wajbkan Pembeli Bayar Lunas Sebelum Mobil Dikirimkan
Konsumen Xiaomi di China telah mengungkapkan keheranan terhadap kebijakan pabrikan yang meminta pelunasan untuk mobil listrik jauh sebelum tanggal pengiriman.

Para pengguna Xiaomi di China mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan aneh yang diterapkan oleh perusahaan, yang mengharuskan mereka untuk melunasi pembayaran mobil listrik jauh sebelum waktu pengiriman yang dijadwalkan. Pabrikan asal Negeri Tirai Bambu ini bahkan telah memberi tahu konsumen bahwa model yang mereka pesan tidak akan diproduksi jika sisa pembayaran tidak diselesaikan dalam waktu 30 hari.
Menurut informasi yang dikutip dari Carnewschina, terdapat klausul dalam kontrak pembelian yang menyatakan bahwa Xiaomi berhak meminta pelunasan kapan saja berdasarkan situasi penjualan yang ada. Jika konsumen tidak melakukan pembayaran dalam tujuh hari setelah menerima pemberitahuan, hal ini dianggap sebagai pelanggaran serius, dan Xiaomi berhak untuk membatalkan pesanan serta menahan deposit sebesar 5.000 yuan, yang setara dengan Rp 11,2 juta.
Kebijakan ini jelas bertentangan dengan pernyataan resmi Xiaomi sebelumnya melalui akun WeChat mereka, yang menyebutkan bahwa pelunasan dapat dilakukan setelah konsumen melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan. Di sisi lain, banyak produsen lain seperti Tesla dan Nio umumnya memperbolehkan inspeksi sebelum proses pelunasan akhir dilakukan.
Sementara itu, merek-merek tradisional seperti BYD dan Geely biasanya menerapkan sistem down payment dengan pelunasan yang dilakukan saat pengiriman kendaraan. Kebijakan yang diterapkan Xiaomi ini menuai kritik karena dianggap merugikan konsumen dan tidak sesuai dengan praktik umum di industri otomotif.
Xiaomi Belum Beri Tanggapan

Xiaomi hingga kini belum memberikan pernyataan resmi mengenai kontroversi yang terjadi. Kebijakan yang dianggap tidak adil oleh konsumen ini dikhawatirkan dapat mengganggu kepercayaan yang sedang dibangun oleh perusahaan teknologi besar ini di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif.
Beberapa analis berpendapat bahwa langkah ini mungkin dimaksudkan untuk menyaring konsumen yang tidak memiliki niat serius, seperti spekulan. Dengan demikian, strategi ini diharapkan dapat mempercepat proses pengiriman kepada konsumen yang lebih serius dan berkomitmen.
"Xiaomi sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar resmi terkait kontroversi ini." Namun, kebijakan yang dinilai konsumen tidak adil ini dikhawatirkan dapat merusak kepercayaan yang sedang dibangun raksasa teknologi ini di industri kendaraan listrik yang kian kompetitif.
Beberapa analis juga menduga, bahwa strategi ini mungkin bertujuan menyaring konsumen yang tidak benar-benar serius, misalnya spekulan dan dapat mempercepat proses pengiriman bagi konsumen yang lebih serius.