Pengalaman Seru Naik Bus Listrik PO Sumber Alam Bekasi-Yogyakarta

Uji Coba Bus Listrik PO Sumber Alam Tawarkan Kenyamanan Perjalanan yang Berbeda
PO Sumber Alam kembali memperpanjang uji coba bus listrik yang bekerja sama dengan Kalista.
Dalam proyek ini, Kalista bertanggung jawab penuh, mulai dari penyesuaian rute, titik pemberhentian, hingga penyediaan unit bus dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang bekerja sama dengan Invi.
Bus listrik PO Sumber Alam dan Kalista rute Bekasi dan Yogyakarta
Perjalanan dimulai dari pool Sumber Alam Pondok Ungu, Bekasi, menuju Yogyakarta, dengan keberangkatan pukul 10.00 WIB.
Kami memilih untuk duduk di baris kedua di sisi kiri bus.
Dalam hal ruang kaki, posisi ini lebih lega dibandingkan dengan tempat duduk di bagian depan, ditambah lagi penumpang bisa menyandarkan kaki di foot rest.
Bus listrik PO Sumber Alam dan Kalista rute Bekasi dan Yogyakarta
Kenyamanan dan Suasana Hening Saat Berpergian
Impresi pertama saat memasuki bus, suara yang dihasilkan sangat minim.
Hanya terdengar samar suara kondensor AC di tengah kabin dan suara ban yang bersentuhan dengan aspal.
Bus listrik PO Sumber Alam dan Kalista rute Bekasi dan Yogyakarta
Bantingan suspensi juga terasa empuk dan mengayun, berkat penggunaan suspensi udara.
Penumpang pun dimanjakan dengan suasana yang tenang, membuat perjalanan menjadi nyaman tanpa guncangan yang berarti.
Setelah menempuh perjalanan di tol Jakarta-Cikampek dan melanjutkan ke Cipali, kami berhenti di rest area Cikamurang.
Bus listrik PO Sumber Alam dan Kalista rute Bekasi dan Yogyakarta
Di sini, PO Sumber Alam menyediakan layanan makan sambil mengisi daya bus.
Menariknya, saat tiba di rest area, sisa baterai dari berangkat yang semula 95 persen menurun menjadi 60 persen.
Kami diberikan waktu sekitar 40 menit untuk makan dan beristirahat.
Setelah pengisian daya menggunakan SPKLU berkecepatan 200 kW, baterai bus pun kembali terisi hingga 91 persen sebelum melanjutkan perjalanan.
Dengan kecepatan terbatas hingga 90 km/jam di tol, bus melanjutkan perjalanan menuju exit Pejagan.
Pengalaman Menanjak Menuju Ajibarang
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Ajibarang, yang merupakan pemberhentian kedua untuk mengisi ulang daya.
Rute yang dilalui menuju Ajibarang penuh dengan tanjakan dan turunan.
Menurut pengemudi, akselerasi bus listrik yang lebih instan membuatnya lebih mudah untuk menyalip kendaraan lain di jalan yang menanjak.
Sesampainya di Ajibarang sekitar pukul 17.45 WIB, sisa baterai menunjukkan 37 persen.
Mengingat kondisi jalan yang menanjak, konsumsi daya pun lebih banyak.
Bus dicas menggunakan dua colokan dengan kecepatan 200 kW selama sekitar 50 menit, memberi kesempatan bagi penumpang untuk menikmati istirahat atau makan.
Ketika siap untuk berangkat kembali ke Yogyakarta, baterai sudah terisi hingga 85 persen.
Akhirnya, bus tiba di Yogyakarta sekitar pukul 00.00 WIB dengan sisa baterai 41 persen setelah menempuh perjalanan selama 12 jam.
Salah satu perbedaan signifikan yang dirasakan dengan bus konvensional adalah kenyamanan istirahat penumpang, karena bus listrik ini minim kebisingan dan getaran.
Meskipun demikian, penumpang perlu menyediakan waktu tambahan untuk pengisian daya dan istirahat, sehingga total perjalanan menjadi sedikit lebih lama.
Peluang untuk Menikmati Perjalanan yang Berbeda
Bagi Anda yang penasaran, PO Sumber Alam dan Kalista telah memperpanjang uji coba bus listrik ini hingga akhir Agustus 2025.
Penumpang dapat membeli tiket dengan harga Rp 170.000, sudah termasuk satu kali servis makan.
Ini adalah kesempatan emas untuk merasakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan ramah lingkungan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!