Alasan Tony Adams Nilai Declan Rice Layak Jadi Kapten Arsenal

Legenda Arsenal, Tony Adams, mengungkapkan pendapatnya mengenai posisi kapten The Gunners yang saat ini dipegang oleh Martin Odegaard.
Tony Adams meminta pelatih Mikel Arteta untuk mempertimbangkan penyerahan ban kapten kepada Declan Rice.
Menurut Adams, perubahan kepemimpinan sangat penting untuk mengakhiri apa yang ia sebut 'kutukan' runner-up Liga Inggris pada musim 2025-2026.
Adams berpendapat bahwa sudah saatnya Odegaard mundur dari perannya sebagai kapten Arsenal sejak menjabat pada 2022.
Dia menekankan bahwa The Gunners memerlukan pemimpin baru untuk membawa tim ke level yang lebih tinggi.
Adams percaya bahwa Declan Rice adalah sosok yang tepat untuk mengemban tugas tersebut.
Dia menganggap bahwa gelandang Timnas Inggris itu memiliki karakter kepemimpinan yang dibutuhkan tim.
"Saya rasa Declan adalah tipe kapten untuk Arsenal," kata Adams seperti yang dilansir dari Daily Mail.
"Itu juga mungkin akan membuat Odegaard lebih leluasa bermain."
Martin Odegaard dan para pemain Arsenal mengalami kekalahan 1-2 saat bertanding melawan Bournemouth pada laga Liga Inggris pekan ke-35 di Stadion Emirates, London, Minggu (3/5) dini hari WIB.
"Saya pikir Declan adalah pemimpin ideal untuk Arsenal. Dia bagus di ruang ganti, di sekitar kamp pelatihan."
"Dia punya standar, dia punya prinsip. Dia pemain dan kapten yang hebat."
Arsenal Sang Spesialis Runners Up
Arsenal telah mengalami kesulitan dengan finis sebagai runner-up Liga Inggris dalam tiga musim berturut-turut.
Setelah berada di posisi kedua di bawah Manchester City pada musim 2022-2023 dan 2023-2024, mereka kembali berada di urutan kedua pada 2024-2025, kali ini kalah dari Liverpool.
Menjadi tim yang berusaha mengakhiri puasa gelar Premier League sejak musim 2003-2004, finis di posisi kedua dalam tiga musim berturut-turut adalah sebuah kekecewaan bagi Arsenal.
Musim 2022-2023 dianggap sebagai musim paling menyakitkan bagi The Gunners, di mana Arsenal memimpin klasemen selama 248 hari tanpa meraih gelar juara.
Momen-momen krusial saat kehilangan poin di akhir musim membuat peluang untuk meraih gelar sirna.
Hal ini terus berlanjut pada musim 2023-2024 dan 2024-2025, meskipun performa tim semakin baik, mereka tetap gagal menjadi juara.