Bupati Lebak Geram, Jalan Rusak, Kades Malah Pamer Pajero dan Fortuner

Fortuner, Pajero, Bupati Lebak, Lebak Banten, Lebak, Hasbi Jayabaya, Bupati Lebak Geram, Jalan Rusak, Kades Malah Pamer Pajero dan Fortuner

Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, melontarkan kritik keras kepada para kepala desa di wilayahnya.

Ia menyoroti kondisi infrastruktur desa yang masih memprihatinkan, sedangkan sejumlah kepala desa justru terlihat memiliki mobil mewah seperti Pajero dan Fortuner.

Pernyataan itu disampaikan Hasbi saat memimpin upacara peringatan HUT ke-80 RI di Alun-alun Rangkasbitung, Minggu (17/8/2025).

Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pembangunan jalan desa belum sepenuhnya selesai.

“Pembangunan jalan desa memang sudah dimulai, tetapi masih ada sekitar 1.617 kilometer yang kondisinya rusak. Saya tanya, ke mana saja dana desa itu dipakai?” ujar Hasbi di hadapan peserta upacara.

Kritik Kepala Desa dengan Mobil Mewah

Hasbi menyinggung fenomena sejumlah kepala desa yang menikmati fasilitas mewah di tengah kondisi jalan desa yang terbengkalai.

Ia menyebut hal itu sebagai ironi yang tak bisa dibiarkan.

“Jalan desa rusak, tapi kepala desa mobilnya Pajero atau Fortuner. Jangan macam-macam dengan saya. Kalau melawan, 339 kepala desa akan saya periksa, saya audit,” tegasnya dalam bahasa Sunda.

Fortuner, Pajero, Bupati Lebak, Lebak Banten, Lebak, Hasbi Jayabaya, Bupati Lebak Geram, Jalan Rusak, Kades Malah Pamer Pajero dan Fortuner

Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya usai upacara peringatan 17 Agustus 1945 di Alun-alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (18/8/2025).

Peringatan, Bukan Ancaman

Saat dikonfirmasi usai acara, Hasbi menjelaskan bahwa pernyataan tersebut bukan ancaman, melainkan peringatan agar kepala desa lebih serius menggunakan dana desa untuk kepentingan warganya.

“Banyak jalan desa rusak, sementara kepala desa punya mobil mewah. Ini sangat miris. Dana desa harus difokuskan untuk pembangunan jalan dan kebutuhan warga, itu kuncinya,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Dorongan untuk Gotong Royong Membangun Desa

Hasbi juga mengajak para kepala desa untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur.

Menurutnya, pembangunan jalan desa bisa dilakukan secara gotong royong antara dana desa dan bantuan pemerintah.

“Kalau kebutuhan jalan dua kilometer, dana desa mungkin hanya cukup untuk 500 meter. Sisanya bisa dibantu oleh bupati atau pemerintah provinsi. Yang penting transparan dan benar-benar untuk rakyat,” ucap Hasbi.

Dengan nada tegas, Hasbi menekankan bahwa dirinya tidak segan melakukan audit jika ada dugaan penyalahgunaan dana desa.

Bupati Lebak menegaskan, pembangunan desa harus menjadi prioritas, bukan kemewahan pribadi aparat desa.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!