CV Langsung Dilirik HRD! 6 Trik Cold Email Lamaran Kerja Jadi 'Senjata' Ampuh

Ilustrasi kirim email lamaran kerja, 1. Tentukan Tujuan dengan Jelas, 2. Gunakan Subjek Profesional, 3. Perkenalkan Diri Singkat dan Jelas, 4. Jelaskan Alasan Menghubungi, 5. Tawarkan Value Diri, 6. Tutup dengan Ajakan Tindak Lanjut yang Sopan
Ilustrasi kirim email lamaran kerja

Di era digital, cold email menjadi salah satu strategi efektif untuk membangun koneksi profesional maupun melamar pekerjaan. Sayangnya, banyak orang gagal menarik perhatian penerima karena menulis email dengan struktur yang kurang meyakinkan atau terlalu panjang. 

Berbeda dengan email biasa, cold email dikirim kepada seseorang yang belum pernah berinteraksi dengan Anda sebelumnya. Hal ini membuat penulisannya harus tepat sasaran agar pesan yang Anda kirim tidak diabaikan begitu saja oleh HRD atau rekruter.

Penulisan lamaran kerja dengan teknik yang tepat seperti metode cold email dapat membuka peluang kerja baru atau jejaring profesional yang lebih luas. Berikut adalah panduan menulis cold email yang menarik agar pesan Anda mendapatkan respons positif.

1. Tentukan Tujuan dengan Jelas

Sebelum menulis, pastikan Anda memahami tujuan dari cold email tersebut. Apakah Anda ingin melamar pekerjaan, meminta informasi, atau membangun relasi profesional? 

Tujuan jelas akan memengaruhi cara Anda menyusun subjek, isi, dan nada komunikasi. Misalnya, email untuk melamar pekerjaan sebaiknya menonjolkan pengalaman dan keterampilan Anda secara singkat, sedangkan email untuk berkenalan lebih menekankan minat dan relevansi.

2. Gunakan Subjek Profesional

Baris subjek (subject line) adalah faktor pertama yang menentukan apakah email Anda akan dibuka atau diabaikan. Hindari kalimat umum seperti “Lamaran Pekerjaan” yang terkesan membosankan. 

Sebagai gantinya, gunakan subjek yang lebih spesifik dan relevan, misalnya: “Tertarik Berkontribusi di Tim Marketing Anda” atau “Diskusi Singkat tentang Strategi Digital”. Subjek yang menarik meningkatkan peluang email Anda untuk dibaca.

3. Perkenalkan Diri Singkat dan Jelas

Bagian pembuka email harus menjawab pertanyaan “Siapa Anda?” dalam satu atau dua kalimat. Sebutkan nama, profesi, atau latar belakang Anda yang relevan. Contoh: “Nama saya Andi, seorang digital marketer dengan pengalaman tiga tahun di industri e-commerce.” 

Hindari memperkenalkan diri dengan kalimat yang terlalu panjang karena penerima mungkin tidak punya banyak waktu untuk membaca.

4. Jelaskan Alasan Menghubungi

Setelah perkenalan, sampaikan tujuan Anda menulis email dengan jelas. Jika melamar pekerjaan, sebutkan posisi yang Anda incar dan alasan mengapa Anda tertarik. 

Apabila ingin berjejaring, jelaskan ketertarikan Anda terhadap bidang yang digeluti penerima. Pastikan alasan tersebut relevan dan menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan riset tentang perusahaan atau individu yang Anda hubungi.

5. Tawarkan Value Diri

Cold email yang efektif bukan hanya berfokus pada kebutuhan Anda, tetapi juga menawarkan manfaat bagi penerima. Misalnya, Anda bisa menyebutkan bagaimana keterampilan Anda dapat membantu perusahaan atau bagaimana kerja sama dapat memberikan nilai tambah. Pendekatan ini membuat email Anda terasa lebih profesional dan menarik untuk ditanggapi.

6. Tutup dengan Ajakan Tindak Lanjut yang Sopan

Akhiri email dengan call-to-action (CTA) yang jelas namun tidak memaksa, seperti “Saya akan sangat senang jika kita bisa berdiskusi lebih lanjut melalui panggilan singkat” atau “Apakah Anda bersedia meluangkan waktu 10 menit untuk berbicara minggu ini?” 

Jangan lupa sertakan informasi kontak yang mudah diakses agar penerima dapat merespons dengan cepat.

Menulis cold email yang menarik membutuhkan strategi agar pesan Anda tidak hanya dibaca, tetapi juga ditanggapi secara positif. Mulailah dengan tujuan yang jelas, gunakan subjek yang menarik, dan sampaikan pesan singkat namun bermakna. Menonjolkan nilai yang Anda tawarkan dan menutup dengan ajakan yang sopan, peluang Anda untuk mendapatkan respons akan jauh lebih besar.