Ini Alasan Pemotor Sering Geber Knalpot di Lampu Merah

Banyak orang sering kesal saat melihat pemotor geber-geber knalpot di lampu merah. Suaranya bikin bising, apalagi kalau motor sudah dimodifikasi dengan knalpot racing.
Namun, ternyata kebiasaan ini ada alasannya, bukan sekadar pamer atau cari perhatian. Beberapa faktor teknis dan non-teknis membuat aksi tersebut masih sering dilakukan.
Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Jumat 22 Agustus 2025, zaman dahulu motor dengan sistem pengabutan karburator gampang mati kalau dibiarkan langsam terlalu lama. Dengan menggeber gas, mesin bisa tetap stabil dan terhindar dari mogok mendadak.
Selain itu, motor-motor tertentu butuh putaran mesin tinggi untuk menjaga sirkulasi oli. Kalau tidak, komponen dapur pacu bisa cepat aus karena pelumasan tidak maksimal.
Nah, kebiasaan itu terbawa sampai sekarang meskipun banyak motor modern sudah pakai injeksi. Bagi sebagian pengendara motor, gerakan memutar gas saat berhenti sudah jadi refleks otot.
Ada juga yang melakukan itu saat masa inreyen atau setelah servis besar. Variasi putaran mesin membantu komponen baru menyesuaikan diri dengan ritme kerja.
Di luar urusan teknis, faktor kesenangan juga ikut berperan. Suara knalpot dianggap bagian dari sensasi berkendara, semacam “musik” yang menemani di jalan.
Tidak jarang pula, geber-geber di lampu merah jadi semacam kode atau gaya komunikasi antar pemotor. Bisa sebagai ajakan balap iseng, atau sekadar menunjukkan eksistensi.
Meski begitu, tidak semua orang menikmati bunyi bising itu. Bagi pengguna jalan lain, apalagi di area padat, aksi ini sering dianggap mengganggu bahkan kurang sopan.