Top 5+ Wilayah Ini Jadi Raja Kendaraan di Indonesia

VIVA Otomotif: Ilustrasi mobil terjebak kemacetan lalu lintas
VIVA Otomotif: Ilustrasi mobil terjebak kemacetan lalu lintas

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 170,89 juta unit hingga Agustus 2025. Data tersebut mencakup berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil penumpang (MP), bus, microbus (MB), sepeda motor, hingga kendaraan khusus (ransus).

Berdasarkan penelusuran VIVA Otomotif dari laman PoldaMteroJaya, Jumat 22 Agustus 2025, dari total itu, sepeda motor masih menjadi moda transportasi dominan dengan jumlah lebih dari 143 juta unit, atau sekitar 83 persen dari keseluruhan populasi kendaraan.

Meski tersebar di 38 Polda, konsentrasi kendaraan bermotor masih bertumpu pada lima wilayah utama. Jawa Timur berada di posisi pertama dengan total 26,44 juta kendaraan, atau 15,47 persen dari total nasional. Jumlah ini didominasi sepeda motor yang mencapai hampir 20 juta unit.

Posisi kedua ditempati Polda Metro Jaya dengan 24,55 juta kendaraan, setara 14,37 persen. Selain jumlah sepeda motor yang sangat besar, wilayah ini juga mencatat kendaraan khusus terbanyak di Indonesia, yaitu 72.042 unit, sejalan dengan status Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis.

Jawa Tengah menempati urutan ketiga dengan 22,04 juta kendaraan atau 12,9 persen. Sebagian besar di antaranya merupakan sepeda motor, mencapai 19,58 juta unit, diikuti mobil penumpang lebih dari 1,7 juta unit.

Di posisi keempat, Jawa Barat mencatat 20,47 juta kendaraan atau 11,98 persen. Hampir 18 juta di antaranya adalah sepeda motor. Tingginya jumlah kepemilikan kendaraan selaras dengan status Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

Dari luar Jawa, Sumatera Utara menjadi wilayah dengan jumlah kendaraan terbanyak, yaitu 8,34 juta unit atau 4,88 persen. Dominasi kendaraan roda dua juga terlihat kuat di provinsi ini, dengan lebih dari 7,1 juta unit sepeda motor.

Kelima wilayah tersebut secara bersama-sama menguasai hampir setengah dari total kendaraan nasional. Konsentrasi yang besar ini mencerminkan tantangan besar pemerintah dalam mengatur lalu lintas, mengendalikan polusi udara, serta memperkuat sistem transportasi publik yang berkelanjutan.