Alasan Hot Wheels Pilih Porsche Jadi Convention Car Indonesia

 Convention Car merupakan jenis diecast dari Hot Wheels yang diproduksi eksklusif di setiap negara. Produk tersebut nantinya akan jadi incaran kolektor.

Tahun ini buat pertama kalinya, Hot Wheels Convention Car khusus Indonesia bakal diluncurkan di perhelatan Indonesia Modification and Lifestyle Expo atau IMX 2025.

Di tengah banyaknya produk kendaraan roda empat baru dari Tiongkok dan Jepang, Hot Wheels justru memilih Porsche sebagai basis Convention Car buat Indonesia.

Bukan tanpa alasan, pihak Hot Wheels menjelaskan merek tersebut tengah kembali diminati oleh banyak kalangan dan mudah dikenali.

Hot Wheels Convention Car

“Hot Wheels itu (melihat) sebenarnya sekarang yang sedang naik itu apa,” buka Radithya Pradana, Ast. Brand Manager Vehicles & Games Category Mattel SEA ketika ditemui di Jakarta, Kamis (21/08).

Dirinya tidak menampik memang beberapa merek dari Jepang tengah populer. Namun Porsche dinilai punya daya tarik sendiri tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

“Porsche itu semakin banyak diminati anak-anak, diminati kolektor. Jadi sepertinya 2025 ini tahunnya Porsche, pastinya diskusi dengan (Hot Wheels) global juga ya,” kata Radithya.

Di menegaskan kolektor dan penggemar yang berminat bisa melihat langsung serta membeli diecast Hot Wheels Convention Car tersebut saat IMX 2025 digelar 10-12 Oktober mendatang di ICE BSD, Tangerang.

Sebagai informasi, Hot Wheels Convention Car untuk Indonesia menggunakan basis Porsche 911 Carrera RS.

Tidak hanya diecast, versi 1:1 rakitan Retouch Pro turut dipamerkan ke para pengunjung pameran IMX 2025.

Diecast mobil Porsche itu nantinya bakal dijual secara eksklusif dalam jumlah terbatas, sama seperti Convention Car lainnya.

Hot Wheels Convention Car

“Kami belum bisa spill kuantitas (diecast Convention Car) tetapi sangat terbatas, dan ada versi yang lebih limited-nya lagi,” kata Radithya.

Selain Indonesia, Hot Wheels juga bakal meluncurkan rangkaian Convention Car lain sepanjang tahun ini termasuk Filipina, Malaysia dan Australia.

“Ada lima jenis mobil yang kolektor global harus koleksi, packaging-nya unik,” tutup Radithya.