Qualcomm Hadirkan Teknologi Baru, Smartwatch Sekarang Bisa Terhubung ke Satelit!
Tidak hanya smartphone yang mendapatkan fitur komunikasi satelit, kini giliran smartwatch untuk mengadopsi teknologi ini. Qualcomm baru saja memperkenalkan platform wearable terbarunya, Snapdragon W5+ Gen 2 dan W5 Gen 2, yang memungkinkan smartwatch tetap terhubung meskipun berada di area tanpa sinyal seluler atau Wi-Fi. Ini menandai langkah besar dalam evolusi perangkat wearable, menjadikan smartwatch lebih dari sekadar alat notifikasi dan pelacak kebugaran—kini juga bisa menjadi perangkat penyelamat di situasi darurat.
Google Pixel Watch 4: Contoh Implementasi Pertama
Google telah menjadi yang pertama memanfaatkan teknologi ini melalui Pixel Watch 4, yang dilengkapi SoC Snapdragon W5 Gen 2 dan mendukung fitur komunikasi satelit. Dengan kemampuan ini, sebelumnya hanya tersedia di smartphone flagship, smartwatch kini dapat mengirim pesan darurat bahkan dari lokasi terpencil.
Fitur ini sangat relevan bagi pengguna yang sering melakukan petualangan alam atau bepergian ke area tanpa akses jaringan konvensional. Dengan adanya fitur komunikasi satelit, pengguna dapat merasa lebih aman karena tetap memiliki cara untuk berkomunikasi di situasi genting.
Teknologi di Balik Komunikasi Satelit
Untuk mewujudkan fitur komunikasi satelit, Qualcomm bekerja sama dengan jaringan satelit Skylo NB-NT. Kerja sama ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan darurat, termasuk panggilan bantuan SOS, langsung dari perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan mereka.
Dari segi desain, Snapdragon W5 Gen 2 Series menggunakan arsitektur 4nm SoC, membuatnya kuat namun tetap hemat daya. Perbedaan antara kedua varian SoC ini adalah:
- Snapdragon W5+ Gen 2: Dilengkapi co-processor untuk efisiensi ekstra.
- Snapdragon W5 Gen 2: Tanpa co-processor, cocok untuk perangkat yang tidak membutuhkan performa maksimal.
Peningkatan Lainnya dalam Platform Ini
Selain fitur komunikasi satelit, Snapdragon W5 Gen 2 Series juga membawa beberapa peningkatan lain yang signifikan:
- Location Machine Learning 3.0: Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan akurasi GPS hingga 50%, bahkan di lingkungan yang sulit seperti perkotaan padat atau lembah sempit.
- RF Front End yang Dioptimalkan: Komponen menjadi lebih ringkas, sekitar 20% lebih kecil, sambil tetap menghemat daya. Hal ini memungkinkan desain smartwatch tetap tipis dengan daya tahan baterai yang lebih lama.
Apa Artinya Ini untuk Masa Depan Wearable?
Dengan kemampuan untuk mengirim pesan darurat melalui satelit, smartwatch semakin mendekati posisi sebagai perangkat standar untuk keselamatan pribadi. Apakah fitur ini akan menjadi standar di semua perangkat wearable di masa depan? Kemungkinannya besar, mengingat manfaat langsung yang ditawarkannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang adopsi fitur komunikasi satelit di smartwatch? Apakah ini akan menjadi tren yang berkembang pesat, atau hanya sekadar gimmick untuk pasar tertentu?
