Fitur Canggih All New Forester yang Wajib Diketahui

Subaru Indonesia resmi meluncurkan All New Forester di GIIAS 2025.
Forester generasi keenam ini mengalami perubahan total dari segi tampilan, mesin, dan mendapatkan banyak fitur baru.
Paling unik, inti dari kendaraan Subaru, yakni keselamatan, tetap dipertahankan.
Interior Subaru Forester Generasi Keenam di GIIAS 2025.
Bahkan di Forester generasi keenam, ada tambahan fitur yang dapat menyelamatkan pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.
Jadi, pada Forester baru, disematkan driver monitoring system.
Ketika pengemudi mengalihkan pandangan ke depan, akan ada notifikasi dari layar informasi untuk kembali melihat ke jalan.
"Kalau sering main HP, partner kita yang menunggu di rumah, mobil kita bisa mengingatkan untuk lihat ke depan, jangan main HP. Menurut penelitian, kecelakaan gara-gara distraksi itu cukup banyak," kata Irhan.
Kemudian, fitur paling canggih adalah emergency driving setop assistant.
Ketika pengemudi mengalami serangan jantung atau microsleep, sistem ini dapat membantu mobil untuk berhenti dengan aman dan memberi sinyal minta bantuan.
"Forester akan mendeteksi kejadian tidak normal, posisi Lane Keep Assist dan Adaptive Cruise Control aktif. Jika pengemudi tidak merespons, akan keluar alert, pulse braking, dan jika tetap tidak merespons, mobil perlahan berhenti, menyalakan hazard, dan membuka kunci agar dibantu pengguna jalan lain," kata Irhan.
Fitur baru lainnya adalah jok yang diklaim anti-pegal.
Sandarannya didesain bersama institusi medis terkemuka, menciptakan dukungan yang tepat untuk tulang belakang.
Selain itu, terdapat fitur keselamatan lain seperti Eyesight, kamera 360 derajat, cornering lights, dan masih banyak lagi.
Selama GIIAS, Subaru memberikan harga khusus untuk pembelian Forester, yaitu Rp 695 juta.
Sementara setelah pameran, harganya naik menjadi Rp 735 juta.
"50 persen pengemudi mengalami sakit pinggang. Mau jalan jauh untuk liburan malah encok. Kita punya jok anti-pegal, kursi didesain oleh institusi medis terkemuka untuk menopang tulang sakrum, bahkan sampai getaran kepala diuji Subaru. Diukur, itu mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi," tambah Irhan.