PHK Massal di PT GWI Madiun, Lowongan Kerja Pabrik Sepatu Jadi Alternatif
Dampak lesunya ekonomi mulai dirasakan oleh perusahaan produsen bola asal Madiun, Jawa Timur. PT GWI, yang pernah memproduksi bola resmi Piala Dunia 2022 di Qatar, akan memberhentikan pekerjanya secara bertahap mulai Agustus hingga Oktober 2025.
Total, sebanyak 842 pekerja terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Surat pemberitahuan PHK baru datang beberapa hari yang lalu. Nanti dari dinas akan berkunjung ke pabrik untuk melihat sejauh mana pemberian haknya. Selama ini tidak ada permasalahan, kami sudah menghubungi serikat buruh dan tidak ada masalah,” ujar Ratnasari Wandanwulan, Sekretaris Disnakerin Kabupaten Madiun, Senin (25/8/2025).
PT GWI, Produsen Bola Resmi Piala Dunia 2022
Saat Piala Dunia 2022 di Qatar, Adidas menunjuk PT GWI untuk memproduksi bola resmi bernama Al Rihla.
Perusahaan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, itu mendapat jatah membuat 1 juta bola untuk turnamen internasional tersebut.
Ratna menambahkan bahwa PHK dilakukan karena penurunan pesanan produksi dan restrukturisasi organisasi perusahaan.
Data rinci mengenai pekerja yang terkena PHK akan diumumkan melalui serikat pekerja.
Penurunan Permintaan dan Dampaknya
“Bila melakukan PHK, harus ada pesangon atau kompensasi sesuai status pekerja,” kata Ratna.
Ia menekankan, penurunan permintaan menyebabkan kapasitas produksi PT GWI menurun drastis.
Selain pesangon, Disnakerin Kabupaten Madiun juga akan memeriksa hak-hak pekerja lainnya, termasuk jaminan hari tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan, untuk memastikan semua hak pekerja terpenuhi.
Upaya Penyaluran Tenaga Kerja ke Perusahaan Lain
Pihak Disnakerin juga menyiapkan penyaluran tenaga kerja ke perusahaan lain.
Salah satu peluang ditemui di pabrik sepatu di Desa Kuwu, Kabupaten Madiun, yang saat ini membuka lowongan sekitar 2.000 pekerja, namun baru terisi sekitar 30 persen.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Mengenal Global Way, Produsen Bola Piala Dunia 2022 dari Madiun!.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
