Top 8+ Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal di Tahun 2025

Meta, Bukalapak, Sonos, Intel, Google, intel, BukaLapak, meta, 8 Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal di Tahun 2025, 1. Sonos, 2. Intel, 3. Google, 4. EA Sport, 6. Bukalapak, 8. Codemasters

Tahun 2025 baru memasuki bulan kelima. Namun, sejumlah perusahaan teknologi sudah banyak yang melakukan pemangkasan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

1. Sonos

Reputasi perusahaan juga terkikis akibat perombakan aplikasi mobile Sonos pada Mei 2024 lalu. Desain ulang dari aplikasi ini awalnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja, bisa dikustomisasi oleh pengguna, hingga membuka jalan bagi fitur-fitur baru yang akan datang.

Beberapa fitur juga jadi hilang dari aplikasi Sonos versi baru. Akibatnya, reputasi Sonos ternodai di mata banyak pengguna. Kontroversi ini juga membuat mantan CEO Sonos, Patrick Spence sejak tahun 2017, dipecat dari perusahaan per Januari 2025.

Pihak Sonos sendiri sudah berupaya mengambil hati pengguna lagi dengan cara memperbaiki aplikasinya dan mengembalikan fitur yang hilang. Hal ini dilakukan beberapa bulan setelah aplikasi baru menuai kritikan.

2. Intel

CEO Intel yang bary, Lip-Bu Tan mengatakan, perusahaannya terpaksa menagmbil langkah PHK untuk efisiensi dan pengurangan jumlah karyawan yang dinilai terlalu banyak di beberapa divisi Intel.

Tan tak menyebut berapa jumlah karyawan yang akan terkena layoff di kuartal II-2025 nanti. Namun menurut laporan yang dirilis kantor berita Bloomberg, jumlah karyawan yang di-PHK akan mencapai sekitar 20 persen dari total karyawan saat ini.

Per Desember 2024, jumlah karyawan Intel tercatat di angka lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia. Artinya, PHK yang mulai dilakukan di kuartal II-2025 ini akan berdampak pada sekitar 20.000 karyawan.

3. Google

Meta, Bukalapak, Sonos, Intel, Google, intel, BukaLapak, meta, 8 Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal di Tahun 2025, 1. Sonos, 2. Intel, 3. Google, 4. EA Sport, 6. Bukalapak, 8. Codemasters

Ilustrasi kantor Google. Alphabet, induk Google, menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi Wiz, startup keamanan cloud asal New York, senilai 32 dollar AS

Divisi ini mencakup beberapa layanan dan produk Google, mulai dari smartphone seri Pixel, sistem operasi (OS) Android, hingga peramban (browser) Chrome.

Tidak disebutkan secara spesifik berapa orang yang terkena layoff. Tak diumbar juga karyawan Google di negara mana saja yang terkena PHK.

Namun, gelombang PHK ini terjadi usai Google memberikan opsi pengunduran diri sukarela (buyout) terhadap sekitar 25.000 karyawan yang ada di divisi Platform dan Devices pada Januari 2025 lalu.

Juru bicara Google mengatakan bahwa PHK ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pasca penggabungan divisi Platform dan Devices yang dilakukan beberapa tahun lalu.

4. EA Sport

Keputusan itu diambil dengan alasan "penyesuaian tertentu" dalam struktur perusahaan. Penyesuaian ini juga berdampak pada game-game yang sedang dikembangan, termasuk Titanfall yang terpaksa dibatalkan.

5. Meta

Persentase itu mewakili sekitar 3.600 karyawan Meta yang tersebar di seluruh dunia. CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan, pemecatan akan didasarkan pada penilaian kinerja. Karyawan yang dianggap kurang kompeten, akan terdampak rencana ini.

Bulan April, Meta mulai memangkas karyawannya lagi, yang kali ini berdampak pada divisi yang bertugas mengembangkan perangkat wearable berbasis teknologi virtual reality (VR). Lebih spesifik, menurut laporan CNBC, pemangkasan ini terjadi di unit Oculus Studios.

Unit ini merupakan bagian dari divisi Reality Labs yang bertanggung jawab untuk mengembangkan teknologi virtual reality (VR), augmented reality (AR) serta konten dan game untuk perangkat headset VR Quest milik Meta.

Dalam laporan tersebut, juru bicara Meta menyampaikan bahwa saat ini beberapa tim di unit Oculus Studios sedang mengalami perubahan struktur dan peran. Karena perubahan ini, ukuran tim pun terdampak, yang akhirnya memicu pemangkasan sejumlah karyawan.

6. Bukalapak

Meta, Bukalapak, Sonos, Intel, Google, intel, BukaLapak, meta, 8 Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal di Tahun 2025, 1. Sonos, 2. Intel, 3. Google, 4. EA Sport, 6. Bukalapak, 8. Codemasters

Bukalapak melakukan penambahan modal tanpa memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam rangka pelaksanaan program kepemilikan saham manajemen dan karyawan atau management and employee stock option program (MESOP)

PHK ini merupakan imbas ditutupnya layanan jual-beli produk fisik di platform. Perusahaan tidak merinci jumlah karyawan yang akan terdampak serta divisi mana yang akan mengalami PHK.

7. HP

PHK ini dilakukan untuk efisiensi di tengah ketidakpastian global. Selain itu, HP juga berencana lebih berinvestasi untuk pengembangan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).

8. Codemasters

Studio game asal Inggris yang dikenal dengan waralaba game balap F1, Dirt, hingga Grid, yaitu Codemasters mengumumkan PHK alias layoff terhadap sejumlah karyawannya.

Dalam pernyataan resmi kepada VideoGamesChronicle, juru bicara Codemasters mengatakan bahwa PHK ini dilakukan untuk memprioritaskan bisnis dan fokus perusahaan di masa depan.

Perusahaan juga berencana merombak struktur, termasuk melakukan mutasi terhadap sejumlah karyawan Codemasters ke sejumlah unit bisnis yang ada di perusahaan induknya, Electronic Arts (EA). Codemasters tak menjelaskan berapa jumlah karyawan yang terdampak layoff ini.

Selain PHK, Codemasters juga mengumumkan mereka tidak melanjutkan kontrak dan kerja samanya dengan kejuaraan reli dunia atau World Rally Championship (WRC) yang dijalin sejak 2020 lalu.