Samsung Kembali Mengejek iPhone

Samsung Galaxy Z Fold 7
Samsung Galaxy Z Fold 7

Samsung lagi-lagi melancarkan sindiran tajam kepada Apple lewat iklan terbarunya. Kali ini, perusahaan asal Korea Selatan tersebut menjadikan Galaxy Z Fold7 sebagai “senjata” untuk memperlihatkan keunggulan fitur berbasis AI yang tidak dimiliki iPhone 16 Pro.

Dalam video yang diunggah di media sosial resmi Samsung, iklan berjudul “The Real Upgrade” menampilkan Galaxy Z Fold7 yang diletakkan berdampingan dengan iPhone. 

Adegan kemudian berlanjut dengan demonstrasi bagaimana perangkat lipat terbaru Samsung mampu menciptakan gambar melalui kecerdasan buatan. Sementara itu, iPhone tampak tidak memiliki kemampuan serupa.

Iklan ini ditutup dengan pertanyaan retoris, “Bisakah ponsel Anda melakukan itu?” dan seorang karakter yang terlihat kecewa akhirnya menyimpan iPhone miliknya. 

Sindiran halus ini sontak menuai perhatian publik, sekaligus mempertegas persaingan panjang antara dua raksasa teknologi tersebut.

Tradisi Sindiran Samsung ke Apple

Bagi yang mengikuti perkembangan teknologi, aksi Samsung mengejek Apple bukanlah hal baru. Sejak 2011, Samsung sudah kerap menyoroti kekurangan iPhone dalam berbagai iklan komersial.

Salah satu iklan yang paling diingat adalah ketika Samsung menyinggung fenomena antrean panjang di depan Apple Store setiap kali produk baru dirilis. Kemudian pada era Galaxy S5, Samsung meluncurkan iklan yang menyindir buruknya daya tahan baterai iPhone, dengan menyebut pengguna Apple sebagai “wall huggers” atau “pemeluk dinding” karena harus selalu mencari colokan.

Sindiran ini berlanjut hingga beberapa tahun terakhir. Misalnya, iklan UnCrush untuk Galaxy Tab S9 yang menjadi respons atas kampanye iklan Apple iPad Pro M4. 

Kala itu, Apple dikritik setelah menampilkan mesin hidrolik yang menghancurkan berbagai alat artistik, sedangkan Samsung mencoba membalik narasi tersebut untuk menunjukkan fleksibilitas produknya.

Persaingan AI: Galaxy AI vs Apple Intelligence

Perbedaan mencolok dalam iklan terbaru ini terletak pada penggunaan AI. Samsung memang lebih dulu memperkenalkan Galaxy AI yang ditenagai oleh teknologi Gemini dari Google. Fitur ini sudah tertanam pada beberapa perangkat unggulan, termasuk Galaxy Z Fold7.

Sementara itu, Apple baru saja memperkenalkan Apple Intelligence bersamaan dengan peluncuran iPhone 16. Namun, implementasinya masih terbatas dan belum bisa menyaingi kelengkapan fitur Galaxy AI. Bahkan, sejumlah laporan menyebut Apple tengah mempertimbangkan kerja sama dengan Google agar bisa mengintegrasikan Gemini ke dalam Siri.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan Samsung dalam kampanye terbarunya. Dengan menonjolkan kesenjangan teknologi, Samsung berusaha menunjukkan bahwa Galaxy Z Fold7 bukan hanya soal desain lipat, melainkan juga keunggulan AI yang semakin relevan dengan kebutuhan pengguna saat ini.

Iklan Trolling: Lucu atau Terlalu Murah?

Meski sindiran Samsung kerap menghibur sebagian orang, tidak sedikit yang menganggap strategi pemasaran ini terlalu “murah”. Beberapa pengamat menilai akan lebih elegan jika Samsung fokus menampilkan kelebihan produknya tanpa harus membandingkan dengan iPhone.

Namun, di sisi lain, gaya iklan trolling ini terbukti selalu berhasil menarik perhatian. Video “The Real Upgrade” cepat menyebar di media sosial, memicu diskusi hangat di kalangan penggemar teknologi, baik dari kubu Samsung maupun Apple.

Pendekatan satir ini tampaknya menjadi bagian dari strategi jangka panjang Samsung. Selain memberikan hiburan, iklan semacam ini juga membuat merek Galaxy semakin menempel di ingatan konsumen.