Grok Kalah Populer dari ChatGPT di iPhone, Elon Musk Gugat Apple

apple, Elon Musk, OpenAI, grok, Grok Kalah Populer dari ChatGPT di iPhone, Elon Musk Gugat Apple

Bos perusahaan roket SpaceX, mobil listrik Tesla, media sosial X (Twitter), dan perusahaan kecerdasan buatan (AI) xAI, Elon Musk melayangkan gugatan terhadap Apple dan pembuat ChatGPT, OpenAI. 

Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal Texas, AS pada Senin (25/8/2025) waktu setempat AS, Musk menuduh Apple dan OpenAI melakukan praktik monopoli terkait teknologi AI.

Maksud praktik monopoli di sini adalah Apple diduga telah menyingkirkan aplikasi X dan Grok dari rekomendasi aplikasi populer di toko aplikasi App Store.

Hal ini menyebabkan teknologi AI dari X dan xAI tak dapat berkompetisi dengan wajar dengan teknologi AI dari aplikasi atau perusahaan lainnya. 

OpenAI di sini ikut terseret karena sudah memiliki proyek kerja sama eksklusif terkait integrasi chatbot ChatGPT ke dalam sistem operasi (OS) iPhone, yaitu iOS. Kerja sama ini diumumkan sekitar Juni 2024 lalu.

xAI menyebut pihaknya sebenarnya sudah melakukan pendekatan dengan Apple soal integrasi Grok dengan iOS. Namun, kerja sama ini disebut ditolak berkali-kali. 

"Jika tidak ada kerja sama eksklusif dengan OpenAI, Apple tidak mungkin akan menyingkirkan aplikasi X dan Grok dari daftar aplikasi populer di App Store," tulis pihak penggugat, yaitu xAI di dokumen gugatan di atas.

Perusahaan AI Elon Musk ini juga menyebut aplikasi Grok telah mendapatkan banyak ulasan positif dari berbagai pihak. 

Di App Store, aplikasi ini juga diklaim sudah mendapatkan sekitar 500.000 ulasan (review) dengan skor rata-rata 4.9.

"Namun, meski mendapat pengakuan tersebut, Grok belum mampu meraih lebih dari beberapa persen pangsa pasar chatbot AI generatif, karena terhambat oleh tindakan monopoli yang dilakukan Apple dan OpenAI," imbuh xAI. 

Pada dokumen gugatan, xAI menuntut ganti rugi hingga "miliaran dollar AS" dari Apple dan OpenAI.

Angka ganti rugi ini belum pasti karena proses hukum kemungkinan akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. 

Mengenai gugatan xAI ini, pihak OpenAI angkat bicara dan tampak menanggapinya dengan santai.

"Gugatan ini sejalan dengan berbagai ejekan 'terstruktur' yang dilontarkan Elon Musk (di X) belakangan ini," kata pihak OpenAI.

Pihak Apple belum memberikan respons terkait gugatan yang dilayangkan xAI di atas. 

Namun menurut seorang dosen dari Universitas Pennsylvania, Herbert Hovenkamp, Apple mungkin akan "melawan" dengan memberikan pernyataan bahwa integrasi OpenAI ke iOS dilakukan untuk meningkatkan sistem keamanan.

Sempat ancam Apple

apple, Elon Musk, OpenAI, grok, Grok Kalah Populer dari ChatGPT di iPhone, Elon Musk Gugat Apple

Ilustrasi logo Apple di depan Apple Store Beijing

Sebelumnya, Elon Musk, lewat media sosial X, sempat memberikan ancaman gugatan terhadap Apple terkait eksklusivitas OpenAI di App Store. 

“Mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai peringkat nomor satu di App Store, dan itu jelas merupakan pelanggaran monopoli. xAI akan segera mengambil langkah hukum,” kata Musk beberapa minggu lalu.

CEO OpenAI, Sam Altman juga sempat merespons ancaman Elon Musk di atas, namun lebih fokus ke kepribadian orang terkaya di dunia versi Forbes tersebut.

"Apa yang dilakukan Musk ini cukup aneh. Sebab, saya sempat dengar rumor bahwa dia sendiri sudah memanipulasi X untuk kepentingan dia sendiri dan perusahaan yang ada di dalam naungannya," kata Sam. 

"Dengan X, ia juga terkesan bersikap tidak adil, lantaran merugikan kompetitor dan orang-orang yang tidak disukai," imbuh Sam.

Elon Musk dan Sam Altman sendiri sebenarnya dahulu sahabat. Namun, mereka belakangan berseteru, sampai-sampai Elon Musk juga menggugat OpenAI pada Februari 2024 lalu.

Kala itu, Elon Musk menyebut Sam Altman dkk melanggar misi utama OpenAI yang dahulu merupakan perusahaan nirlaba (nonprofit). Kini, perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang meraup keuntungan (profit).

Kembali lagi ke gugatan xAI ke Apple dan OpenAI di atas, proses hukum ini, menurut seorang profesor di sekolah hukum Universitas Buffalo AS, Christine Bartholomew, dapat menjadi gambaran bagaimana kompetisi AI berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku di AS.

"Ini akan menjadi indikator awal tentang bagaimana pengadilan AS akan memperlakukan AI sesuai dengan hukum, sekaligus bagaimana mereka menangani isu kompetisi dan monopoli dalam dunia AI," kata Christine, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Selasa (26/8/2025). 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!