Elon Musk dan Bill Gates Kembali Saling Serang

Elon Musk, Bill Gates, DOGE, Amerika Serikat, USAID, usaid, Elon Musk dan Bill Gates Kembali Saling Serang

Hubungan antara dua miliarder teknologi, Elon Musk dan Bill Gates, kembali memanas. Kali ini, perselisihan keduanya dipicu oleh isu kebijakan pemotongan anggaran donasi luar negeri yang dilakukan oleh DOGE (Department of Government Efficiency).

DOGE sendiri merupakan lembaga milik pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Elon Musk. Adapun kebijakan pemotongan anggaran yang dibuat oleh DOGE ini berdampak pada salah satu program yaitu USAID (United States Agency for International Development).

Dalam wawancaranya dengan Financial Times pada awal Mei 2025, Gates menyebut bahwa kebijakan pemangkasan dana yang dilakukan oleh Musk (di bawah DOGE) bisa berdampak sangat buruk karena membahayakan nyawa anak-anak di negara miskin dan berkembang.

Menurut Gates, dengan dipangkasnya anggaran USAID maka distribusi untuk obat dan layanan kesehatan, seperti pencegahan HIV/AIDS atau penyakit lain di Mozambik atau Gaza bisa terhambat.

Untuk diketahui, USAID atau Badan Pembangunan Internasional AS merupakan sebuah badan yang memberikan bantuan kemanusiaan, kesehatan, pembangunan, dan keamanan senilai miliaran dollar AS, ke lebih dari 100 negara miskin dan berkembang di dunia.

Gates secara gamblang menyebut apa yang dilakukan Musk ini bukan suatu hal yang menyenangkan, lebih seperti menunjukkan kenyataan tragis di mana orang terkaya di dunia bisa "membunuh" anak-anak termiskin di dunia.

"Gambaran orang terkaya di dunia yang membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah gambaran yang indah," ungkap Gates yang merujuk langsung kepada peran Musk sebagai pemimpin DOGE karena telah melakukan pemangkasan anggaran USAID.

Selain itu, Gates juga menyinggung terkait Elon Musk yang salah mengira bahwa bantuan alat kontrasepsi, dari USAID, akan dipakai untuk hal lain di luar layanan kesehatan.

Padahal, bantuan tersebut diperuntukkan untuk membantu pencegahan penularan HIV/AIDS di wilayah Gaza dan Mozambik. Karena kesalahpahaman inilah yang diyakini membuat Musk memutuskan untuk memangkas anggaran untuk program USAID.

Gates bahkan meminta agar Elon Musk datang dan bertemu langsung dengan anak-anak yang terinfeksi HIV/AIDS di wilayah tersebut untuk menunjukkan bahwa mereka adalah korban terdampak dari kebijakan yang ia lakukan.

"Saya ingin dia datang dan bertemu dengan anak-anak yang kini telah terinfeksi HIV karena dia telah memotong dana tersebut," ujar Gates, sebagaimana dikutip KompasTekno dari laporan Fortune, Selasa (27/5/2025).

Elon Musk bantah dan minta bukti

Menanggapi tudingan Gates, Elon Musk angkat bicara dengan menyebut pernyataan pendiri Microsoft itu adalah sebuah kebohongan. Dalam wawancara dengan Bloomberg di Qatar Economic Forum di Doha, Musk menyindir dengan menanyakan legitimasi Bill Gates.

"Siapakah Bill Gates yang berani berkomentar tentang kesejahteraan anak-anak? Tunjukkan kepada kami bukti apa pun yang menunjukkan bahwa itu benar," ucap Musk menanggapi tudingan Gates.

Musk, yang menurut Bloomberg Billionaries Index saat ini memiliki kekayaan mencapai 376 miliar dollar AS ini juga membantah terkait dampak dari pemotongan anggaran USAID yang bisa membahayakan nyawa anak-anak.

Menurut pengakuan Musk, pihaknya telah meninjau ulang data dan tidak menemukan bukti bahwa pemotongan dana yang DOGE lakukan bisa menyebabkan kematian anak-anak atau melonjaknya kasus HIV/AIDS seperti yang dituduhkan Gates.

Musk bahkan mengeklaim bahwa pihaknya sudah meminta untuk melakukan dialog dengan kelompok terdampak, tapi tidak mendapat respons dari pihak organisasi filantropi terkait.

Selain itu, menurut Musk, organisasi filantropi tersebut menolak untuk menghadirkan anak-anak yatim yang menurut Musk bisa menjadi "bukti" atau data bahwa mereka memang membutuhkan pendanaan dari USAID.

Dengan demikian, Musk menduga bahwa apa yang dilakukan oleh badan organisasi itu adalah palsu alias ada dugaan praktik penyelewengan dana di berbagai program yang sebelumnya didanai oleh USAID ini.

"Apa yang kami temukan adalah sejumlah besar penipuan dan suap," jelas Musk. Ia bahkan meminta apabila ada bukti valid bahwa pemotongan dana USAID bisa menyebabkan kematian, Musk siap mengkaji ulang keputusan tersebut.

"Jika memang ini benar, yang saya ragukan, maka kami akan memperbaikinya," ungkap Musk. Musk juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak memotong dana USAID secara keseluruhan, melainkan dialihkan untuk anggaran ke Departemen Luar Negeri.

Pangkas dana hingga 33 juta dollar AS

Berdasarkan laporan Fortune, salah satu organisasi yang terdampak dari kebijakan pemotongan anggaran oleh Elon Musk, yaitu Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation yang beroperasi di Mozambik.

Disebutkan bahwa lembaga ini telah kehilangan kontrak senilai 33 juta dollar AS (sekitar Rp 530 miliar) dari USAID akibat kebijakan anggaran DOGE. Adapun pendanaan tersebut biasanya digunakan untuk biaya tenaga kesehatan, layanan konseling, pengujian sampel darah, dan lain sebagainya.

Menurut Wakil Presiden Eksekutif untuk Pengembangan Bisnis dan Urusan Eksternal di Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation, Trish Karlin, mengatakan bahwa akibat pemangkasan anggaran, tidak ada layanan untuk mendistribusikan obat ke wilayah Mozambik.

"Kami telah mendengar cerita tentang obat-obatan yang tiba di negara ini tetapi tidak ada sistem untuk mengirimkan obat-obatan tersebut ke apotek. Ini adalah layanan yang rumit," jelas Karlin.

Bukan perselisihan yang pertama

Perselisihan antara Elon Musk dan Bill Gates sendiri bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, kedua miliarder teknologi ini sudah beberapa kali saling sindir terkait isu perubahan iklim, kendaraan listrik, hingga pandemi COVID-19.

Pada 2022, misalnya, Musk dilaporkan sempet mengejek dan mengatakan pendiri Microsoft itu munafik karena telah melakukan short-selling saham Tesla. Musk menilai langkah tersebut berseberangan dengan komitmen Gates yang disebut mendukung perubahan iklim dunia.

Musk juga pernah menyebut Gates dengan panggilan "a knucklehead" atau "orang bodoh dan tidak kompeten" dalam sebuah obrolan Clubhouse dan mengejek pengetahuan Gates yang dianggap minim tentang kendaraan listrik.

Gates juga diketahui pernah menyindir Musk karena dianggap telah meremehkan dan menyebarkan informasi yang salah terkait vaksin saat pandemi COVID-19. Saat itu Gates mengatakan agar Musk tidak ikut campur dalam isu kesehatan publik karena menurutnya, itu bukan bidang keahlian Musk.