Ketika Apple Terdesak di Dua Medan Perang...

Apple, Huawei, Samsung, apple, huawei, apple di china, bisnis apple, apple terdesak, bisnis apple di china, Ketika Apple Terdesak di Dua Medan Perang...

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, tampak tengah menghadapi tekanan besar di dua pasar pentingnya, China dan Amerika Serikat.

Di China, Apple semakin tertinggal oleh para rival lokal, terutama Huawei. Sementara di pasar dalam negerinya sendiri, dominasi Apple mulai digoyang Samsung.

Laporan firma riset pasar Canalys untuk kuartal II-2025 (April-Juni) menunjukkan, Apple hanya mampu menempati posisi kelima dalam daftar vendor smartphone terlaris di China.

Pangsa pasar iPhone kini berada di angka 15 persen, dengan total pengiriman mencapai 10,1 juta unit.

Apple kalah jauh dari Huawei yang memuncaki pasar dengan pengiriman 12,2 juta unit dan pangsa pasar 18 persen. Bahkan tiga vendor China lainnya seperti Vivo, Oppo, dan Xiaomi masih lebih unggul dari Apple di periode yang sama.

Kondisi ini mempertegas bahwa Apple kesulitan bersaing di pasar China, terutama karena harga produknya yang tak kompetitif.

Program subsidi elektronik dari pemerintah China yang berlaku sejak Januari 2025 hanya berlaku untuk perangkat dengan harga di bawah 6.000 yuan (sekitar Rp 13,6 juta). Sementara sebagian besar model iPhone 16 Series berada di atas ambang tersebut.

"Apple terpaksa harus menurunkan harga beberapa model iPhone 16 Series supaya masuk program subsidi dan mendongkrak penjualannya di China," ujar analis Canalys, Lucas Zhong.

Selain faktor harga, Apple juga tertinggal dalam membangun ekosistem lokal.

Huawei, misalnya, semakin memperluas ekosistemnya dengan peluncuran Nova 14 Series berbasis HarmonyOS 5.0, sistem operasi buatan sendiri yang didukung penuh pemerintah China.

Tertekan di AS oleh Samsung

Apple, Huawei, Samsung, apple, huawei, apple di china, bisnis apple, apple terdesak, bisnis apple di china, Ketika Apple Terdesak di Dua Medan Perang...

Ilustrasi logo Apple dan Android.

Tak hanya di China, posisi Apple di Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesarnya juga mulai terancam.

Masih menurut Canalys, Apple memang masih menjadi penguasa pasar ponsel di AS dengan penguasaan 49 persen. Namun, angka ini turun drastis dibanding kuartal II-2024 yang mencapai 56 persen.

Apple mencatatkan pengiriman 13,3 juta unit iPhone di AS pada kuartal II-2025, turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (14,9 juta unit).

Sementara itu, Samsung justru melonjak, dengan pertumbuhan pengiriman 38 persen dari 6 juta unit menjadi 8,3 juta unit, dan menguasai 31 persen pasar.

Kenaikan pesat Samsung dipicu oleh peluncuran Galaxy A Series yang sukses menarik pasar kelas menengah AS, seperti Galaxy A16, A26, dan A36.

Selain itu, Samsung juga meningkatkan kapasitas produksinya di tengah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap produk dari sejumlah negara.

Apple, meski turut beradaptasi dengan kebijakan tersebut, belum menunjukkan respons yang cukup agresif untuk mempertahankan pangsa pasar.

Tanda Apple Sedang Goyah?

Meski masih menduduki posisi teratas di AS, penurunan pangsa pasar dan pengiriman iPhone di tengah kenaikan Samsung menunjukkan pergeseran persaingan. Di China, Apple bahkan harus berjuang ekstra hanya untuk masuk lima besar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa Apple sedang berada dalam posisi yang tidak nyaman di dua medan perangnya. Di satu sisi, Apple ditekan oleh kekuatan nasionalisme dan strategi agresif Huawei di China. Di sisi lain, mereka mulai dikejar Samsung di kandangnya sendiri.