Bukan di Jawa! Erick Thohir Beberkan Rahasia di Balik Pemilihan Medan sebagai Tuan Rumah Piala Kemerdekaan

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa turnamen Piala Kemerdekaan sengaja diadakan di Medan, Sumatera Utara, untuk menghindari pendekatan "Jawa-sentris".
Langkah ini bertujuan agar Tim Nasional Indonesia tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, tetapi juga merangkul dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Tim nasional ini milik masyarakat Indonesia, tidak hanya Jawa-sentris. Apalagi pemerintah sudah mulai membangun banyak stadion di daerah-daerah. Kan kita masih apresiasi pemerintah. Apalagi pemerintah daerah sekarang sangat juga progresif, ingin juga membawa tim nasional ke daerah-daerah," kata Erick, Kamis (31/7).
Piala Kemerdekaan sendiri merupakan ajang persiapan bagi Timnas U-17 Indonesia menjelang Piala Dunia U-17 2025. Dalam turnamen ini, Timnas U-17 akan menghadapi dua tim peserta Piala Dunia lainnya, yaitu Afrika Selatan dan Tajikistan.
"Kita harus memanfaatkan antusiasme ini," ujar Erick.
Ia juga menyebutkan bahwa venue yang akan digunakan adalah stadion yang sebelumnya dibangun dan dipakai untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu.
Senada dengan Erick, Exco PSSI, Arya Sinuligga, mengungkapkan bahwa keputusan memilih Medan adalah untuk memenuhi kerinduan masyarakat Sumatera akan turnamen sepak bola internasional.
Arya, yang merupakan putra daerah Karo, Sumatera Utara, mengatakan bahwa pertandingan internasional di luar Jawa, khususnya di Sumatera, sudah sangat lama tidak terjadi.
"Ini adalah momen yang sangat baik, karena turnamen internasional sepak bola sudah puluhan tahun tidak digelar di Sumatera," kata Arya.
Sebagai informasi tambahan, baik Afrika Selatan maupun Tajikistan juga akan berpartisipasi dalam Piala Dunia U-17 2025. Afrika Selatan berada di Grup A bersama Qatar, Italia, dan Bolivia, sedangkan Tajikistan berada di Grup I bersama Amerika Serikat, Burkina Faso, dan Republik Ceko.