Jadi Tabungan Masa Depan RI, Erick Thohir Siap Kawal Peran Strategis Danantara

Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, pemerintah bakal terus mengawal peran Danantara sebagai lembaga investasi strategis jangka panjang bagi Indonesia, agar bisa berjalan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tujuannya.

Hal itu ditegaskan Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi VI DPR, bersama dengan Kementerian BUMN dan Danantara di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Bahkan dalam kesempatan tersebut, Erick terlihat turut didampingi oleh CEO dan COO Danantara, Rosan Roeslani dan Dony Oskaria.

Erick memastikan, Kementerian BUMN sebelumnya juga telah menjalani rangkaian diskusi intensif dengan Komisi VI DPR, guna membahas mengenai tugas dan fungsi Danantara tersebut. Sehingga, dicapai lah pemahaman yang sama antara pemerintah dan parlemen, mengenai arah dan strategi kelembagaan Danantara kedepannya.

"Alhamdulillah, seperti yang sudah didiskusikan sebelumnya dengan seluruh pimpinan dan anggota Komisi VI DPR, bahwa penugasan dan tentu kami sebagai regulator, kami sudah paparkan secara jelas dan detil kepada Komisi VI pada saat FGD waktu minggu lalu," kata Erick, Rabu, 23 Juli 2025.

Erick yang juga merupakan Ketua Dewan Pengawas Danantara itu menambahkan, pihaknya juga membuka ruang bagi Komisi VI DPR untuk menyampaikan masukan lanjutan, demi penguatan roadmap Danantara. Menurutnya masukan dari pihak legislatif masih sangat dibutuhkan, untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan harapan bersama. 

"Pada hari ini kami juga ingin mendengar secara langsung, apakah ada tambahan masukkan dari Komisi VI sesuai dengan peta jalan ataupun diskusi yang berlanjut sebelumnya," ujarnya.

Dia menegaskan, alih-alih hanya sebagai sebuah institusi keuangan, Danantara merupakan bukti dari visi besar Presiden Prabowo dalam menjaga keberlanjutan ekonomi nasional. Erick meyakini, Danantara juga akan menjadi penopang utama dalam menabung kekayaan bangsa Indonesia untuk masa depan. 

"Ini memang sesuai dengan yang kita harapkan bersama. Lahirnya Danantara ini untuk kebaikan kita semua, dan seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, ini adalah tabungan masa depan buat bangsa Indonesia," kata Erick.

Dia juga menyoroti dan berpendapat bahwa selama ini Indonesia terlalu fokus pada eksploitasi sumber daya alam, tanpa menyiapkan instrumen investasi jangka panjang. Padahal, lanjut Erick, kekayaan alam seharusnya dijadikan modal strategis, untuk melindungi masa depan generasi penerus bangsa.

"Selama ini kita selalu menjaga momentum kekayaan bangsa dengan sumber daya alamnya, tetapi kita belum menginvestasikannya untuk masa depan bangsa," ujarnya.