Perang AI Makin Sengit, Eksekutif Senior Apple Pindah ke Meta

Apple, kecerdasan buatan, Meta, Mark Zuckerberg, Superintelligence, apple, Perang AI Makin Sengit, Eksekutif Senior Apple Pindah ke Meta

Petinggi Apple yang berperan mengembangkan model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Ruoming Pang, mengundurkan diri dari perusahaan untuk bergabung dengan induk Facebook, Meta.

Ruoming Pang direkrut Meta untuk mengembangkan AI di perusahaannya dalam tim yang disebut Superintelligence.

Menurut sumber dalam yang dikutip Bloomberg, Ruoming Pang akan menerima kompensasi senilai jutaan dollar AS per tahun dari perusahaan milik Mark Zuckerberg (Zuck) itu. 

Meski demikian, kabar ini tidak ditanggapi oleh Apple maupun Meta langsung. Yang jelas, bergabungnya eksekutif Apple itu menambah deretan jagoan AI yang direkrut Zuck akhir-akhir ini.

Pada Juni 2025 lalu, santer dikabarkan bahwa Zuck membuat tim khusus AI yang disebut Superintelligence. Untuk itu, dia merekrut hingga membajak sejumlah pakar AI dari perusahaan teknologi kenamaan seperti OpenAI, Google dan lain sebagainya.

Bos Meta itu juga menawarkan gaji cukup tinggi untuk pakar AI yang diincarnya, mulai dari paling rendah 2 juta dollar AS (Rp 32,6 miliar) per tahun hingg 10 juta dollar AS (sekitar Rp 163,1 miliar) lebih per tahun.

Bila dikalkulasikan dari penawaran itu, maka gaji pakar AI di lab Meta sekitar Rp 13,5 miliar per bulan.

Laporan itu akhirnya terbukti dengan dibentuknya Superintelligence Lab oleh Mark Zuckerberg pada akhir Juni 2025 lalu, walaupun besaran kompensasi ahli AI yang tergabung dalam lab tersebut tidak diungkapkan.

Superintelligence Lab berisi jagoan AI

Setelah diwarnai rumor sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg benar-benar mengumumkan Meta Superintelligence Labs (MSL) pada akhir Juni 2025. Hal itu diumumkan lewat sebuah memo internal untuk karyawan.

Sebagaimana rumor yang beredar, Meta Superintelligence Labs merupakan proyek ambisius Zuckerberg, yang berisi para pakar di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Peresmian lab ini sekaligus mengamini sejumlah laporan sebelumnya yang mengungkap bahwa bos Meta itu sedang merekrut sejumlah pakar AI untuk pembentukan tim tersebut.

Apple, kecerdasan buatan, Meta, Mark Zuckerberg, Superintelligence, apple, Perang AI Makin Sengit, Eksekutif Senior Apple Pindah ke Meta

CEO Meta Mark Zuckerberg memamerkan prototipe kacamata AR Orion di atas panggung acara konferensi tahunan Meta Connect, Rabu (24/9/2024). Zuckerberg kehilangan kekayaan ratusan triliun rupiah sebagai dampak tarif Trump.

Menurut bos induk Facebook hingga Instagram itu, Superintelligence Labs akan menaungi berbagai tim di bawah grup Meta, khususnya yang fokus pada software model AI termasuk Llama, produk, hingga proyek Fundamental Artificial Intelligence Research (FAIR).

Unit ini dibentuk Zuck untuk mempercepat pengembangan AI di perusahaannya.

"Saya yakin (kemajuan AI) akan menjadi awal era baru bagi umat manusia, dan saya berkomitmen penuh melakukan apa pun yang diperlukan agar Meta memimpin," kata Zuck dalam memo ke karyawan pada Senin (30/6/2025) waktu Amerika Serikat.

"Kami akan menyebut keseluruhan organisasi (AI) kami sebagai Meta Superintelligence Labs (MSL). Mencakup semua tim, produk dan FAIR kami serta lab yang fokus pada model generasi selanjutnya," lanjut pendiri Facebook itu.

MSL akan dipimpin oleh sejumlah karyawan baru Meta, termasuk CEO Scale AI Alexandr Wang, serta mantan CEO GithHub, Nat Friedman. Di MSL, Alexandr Wang menjabat sebagai Chief AI Officer. 

Bagi Zuck, Wang bukanlah orang baru karena sudah bekeja dengannya selama beberapa tahun.

Zuck juga menilai bahwa Wang memiliki pemahaman yang detail tentang pentingnya AI, sehingga menyebut pendiri startup AI itu sebagai "pendiri (startup) yang paling mengesankan di generasinya".

Sementara itu Nat Friedman akan memimpin MSL, khususnya dalam pengembangan produk AI dan penelitian terapan. 

Selain dua eksekutif itu, MSL juga akan dikelola jagoan AI lainnya. Berikut daftarnya serta sekilas pengalamannya di bidang kecerdasan buatan, dihimpun KompasTekno dari CNBC.

  1. Trapit Bansal - Salah satu pembuat model AI o-series OpenAI
  2. Shuchao Bi - salah satu pembuat mode suara GPT-4o dan o4-mini; Memimpin pasca-pelatihan multimodal OpenAI.
  3. Huiwen Chang - Salah satu pengembang kemampuan pembuatan gambar di GPT-4o; Pembuat arsitektur MaskGIT dan Muse untuk teks ke gambar di Google Research.
  4. Ji Lin – Berperan mengembangkan model o3/o4-mini, GPT-4o, GPT-4.1, GPT-4.5, fitur pembuatan gambar di GPT-4o.
  5. Joel Pobar – Menangani inference di Anthropic; Bekerja 11 tahun di Meta, menggarap HHVM, Hack, Flow, Redex, serta alat performa dan machine learning.
  6. Jack Rae – Memimpin tim pre-training Gemini dan pengembangan kemampuan penalaran di Gemini 2.5. Memimpin proyek LLM awal seperti Gopher dan Chinchilla di DeepMind.
  7. Hongyu Ren – Ikut menciptakan GPT-4o, 4o-mini, o1-mini, o3-mini, o3, dan o4-mini; Pernah memimpin tim post-training di OpenAI.
  8. Johan Schalkwyk – Mantan Google Fellow; kontributor awal proyek Sesame.
  9. Pei Sun – Fokus di post-training, pemrograman, dan pengembangan penalaran di Gemini (Google DeepMind); Membuat dua generasi terakhir model persepsi Waymo.
  10. Jiahui Yu – Salah satu pembuat o3, o4-mini, GPT-4.1, dan GPT-4o; Memimpin tim persepsi di OpenAI; Memimpin proyek multimodal Gemini.
  11. Shengjia Zhao – Salah satu pembuat ChatGPT dan pengembang GPT-4, semua model “mini”, 4.1, dan o3; Memimpin pengembangan data sintetik di OpenAI.