ChatGPT Bisa Tahu Identitas dan Karakter Penggunanya, Begini Cara Ceknya

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) membawa banyak kejutan, salah satunya kemampuan ChatGPT dalam mendeskripsikan karakter penggunanya. Tidak sedikit orang yang merasa ChatGPT seolah benar-benar mengenal mereka, mulai dari pekerjaan, aktivitas sehari-hari, hingga minat dan pendidikan.
Bahkan, ada pula pengguna yang kaget karena ChatGPT bisa menyinggung riwayat kesehatan atau kebiasaan pribadi. Fenomena ini sempat ramai di media sosial melalui tren “What You Know of Me ChatGPT”, di mana orang membagikan hasil deskripsi diri buatan ChatGPT ke Instagram Story.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara ChatGPT mengetahui “siapa” kita, dan bagaimana cara mengecek karakter diri di ChatGPT?
Cara Cek Karakter Diri di ChatGPT
Untuk mencoba, pengguna hanya perlu mengetikkan perintah sederhana di kolom chat. Beberapa contoh prompt yang bisa digunakan antara lain:
- “Apa yang kamu ketahui tentang saya?”
- “Jelaskan siapa saya.”
- “Deskripsikan karakter saya.”
Setelah itu, ChatGPT akan memberikan jawaban berupa deskripsi diri pengguna. Dari percobaan yang dilakukan, ChatGPT bisa menampilkan informasi seperti pekerjaan, aktivitas sehari-hari, pendidikan, hingga minat tertentu.
Namun, penting diketahui: ChatGPT tidak otomatis mengenal kita sejak awal. AI ini hanya mampu menyusun deskripsi berdasarkan informasi yang pernah kita bagikan sebelumnya melalui percakapan.
Bagaimana ChatGPT Bisa Memahami Kita?
Kemampuan ChatGPT mendeskripsikan karakter pengguna bukanlah hal mistis. Sistem AI ini bekerja dengan cara menyimpan riwayat percakapan yang pernah dibuat. Informasi dari obrolan itu kemudian digunakan sebagai referensi ketika kita membuka percakapan baru.
Misalnya, suatu ketika kita pernah bercerita kepada ChatGPT bahwa kita seorang mahasiswa. Di kesempatan lain saat bertanya soal olahraga yang cocok, ChatGPT akan menyesuaikan jawabannya dengan profil tersebut, seolah-olah sudah “mengenal” kita lebih dalam.
Dengan kata lain, ChatGPT tidak benar-benar mengetahui identitas kita. Ia hanya memanfaatkan memori percakapan untuk memberikan respons yang lebih kontekstual.
Risiko Privasi dari Memori Percakapan
Meski berguna karena membuat obrolan terasa lebih personal, memori percakapan ChatGPT juga bisa menimbulkan risiko. Tanpa sadar, pengguna mungkin pernah membagikan data sensitif, seperti:
- Riwayat kesehatan
- Masalah keluarga
- Informasi pekerjaan detail
Data ini, meski tidak terlihat berbahaya jika hanya kita yang membaca, bisa tetap tersimpan sebagai bagian dari riwayat interaksi. Oleh karena itu, menjaga privasi saat menggunakan ChatGPT sangat penting.
Cara Menghapus Memori Percakapan di ChatGPT
Untungnya, pengguna bisa menghapus riwayat agar ChatGPT tidak lagi memakai informasi pribadi tersebut. Caranya cukup mudah:
- Buka menu pengaturan (Settings) di ChatGPT.
- Pilih opsi Personalization.
- Klik Manage Memory untuk melihat daftar percakapan yang tersimpan.
- Hapus satu per satu percakapan, atau pilih hapus semua sekaligus.
Nonaktifkan opsi Reference saved memories dan Reference chat history agar ChatGPT tidak lagi menjadikan obrolan lama sebagai referensi.
Agar Data Percakapan Tidak Dipakai untuk Latihan Model
Selain menghapus riwayat, pengguna juga bisa mencegah ChatGPT memakai data percakapan untuk melatih model bahasanya. Caranya:
- Buka menu Settings.
- Masuk ke menu Data Controls.
- Noaktifkan opsi Improve the model for everyone.
Dengan langkah ini, percakapan kita tidak akan dipakai untuk pengembangan model AI.
Fitur Temporary Chat untuk Obrolan Rahasia
OpenAI juga menyediakan fitur Temporary Chat. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengobrol tanpa khawatir percakapan tersimpan permanen.
Fitur ini dapat diaktifkan dengan klik ikon balon obrolan di sebelah kiri foto profil (desktop). Setelah itu, ruang obrolan khusus akan terbuka.
Menurut klaim OpenAI, percakapan di Temporary Chat tidak muncul di riwayat, tidak tersimpan dalam memori, dan tidak dipakai untuk melatih model. Namun, salinan sementara tetap disimpan hingga 30 hari untuk alasan keamanan.