Pertarungan HP Kelas Bawah 2025: Redmi Tawarkan Baterai Jumbo, Samsung Unggulkan AMOLED

Redmi vs Samsung 2025
Redmi vs Samsung 2025

Pasar smartphone kelas bawah atau entry-level terus menjadi arena persaingan panas. Tahun 2025 pun tidak berbeda. Dua raksasa teknologi, Xiaomi dengan seri Redmi dan Samsung dengan lini Galaxy, kembali memperlihatkan strategi masing-masing untuk merebut hati konsumen. Menariknya, meskipun menyasar segmen yang sama, keduanya membawa pendekatan berbeda, baik dari sisi harga, spesifikasi, maupun layanan jangka panjang.

Redmi: Fokus pada Performa dengan Harga Ramah Kantong

Redmi dikenal konsisten menghadirkan ponsel murah dengan spesifikasi yang sering kali di atas rata-rata. Pada pertengahan hingga akhir 2025, ada beberapa model andalan yang diluncurkan.

Pertama, Redmi 15 Series yang terdiri dari Redmi 15, 15 5G, dan 15C. Seri ini meluncur pada Agustus 2025 di India dan langsung menyita perhatian. Salah satu daya tarik utamanya adalah baterai jumbo 7000 mAh yang jarang ditemui di kelas harga terjangkau. Ditambah lagi, layar berukuran 6,9 inci dengan resolusi FHD+ serta refresh rate 144 Hz memberikan pengalaman visual yang halus dan responsif. Dari sisi performa, ponsel ini ditenagai Snapdragon 6s Gen 3 atau Dimensity 6100+, dengan kapasitas RAM hingga 8 GB. Kombinasi ini membuat Redmi 15 Series terasa seperti ponsel kelas menengah meski harganya masih ramah kantong.

Kemudian, ada Redmi A5 yang diluncurkan pada Maret 2025 di Indonesia. Dengan harga sekitar Rp1,3 juta, ponsel ini jelas menyasar pengguna pemula. Walaupun murah, spesifikasinya tidak bisa dianggap remeh. Layar 6,88 inci HD+ sudah mendukung refresh rate 120 Hz, sementara prosesor Unisoc T7250 dengan delapan inti cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari. Redmi juga membekali ponsel ini dengan RAM 4 GB ditambah fitur RAM virtual hingga 4 GB, kamera belakang 32 MP, serta baterai 5200 mAh. Menariknya, perangkat ini langsung menjalankan Android 15 Go, sehingga lebih ringan dan optimal untuk hardware entry-level.

Selain itu, Redmi juga menawarkan Redmi Note 14 SE. Model ini bisa dikatakan sebagai versi ekonomis dari Redmi Note 14 5G. Meskipun lebih terjangkau, perangkat ini tetap membawa kamera 50 MP, RAM 6 GB, serta dukungan jaringan 5G. Dengan demikian, pengguna tetap bisa merasakan pengalaman koneksi cepat tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Samsung: Andalkan Layar AMOLED dan Dukungan Software

Tidak mau kalah, Samsung juga meluncurkan jajaran ponsel entry-level mereka melalui seri Galaxy F, M, dan A. Masing-masing hadir dengan strategi berbeda, namun tetap mengutamakan kualitas khas Samsung.

Untuk seri Galaxy F, ada Galaxy F06 5G yang dibekali prosesor Dimensity 6300, layar 6,7 inci HD+, RAM 4–6 GB, serta baterai 5000 mAh. Model ini menjadi pintu masuk yang terjangkau bagi konsumen yang ingin mencoba ponsel Samsung dengan dukungan 5G. Sementara itu, varian lebih tinggi seperti Galaxy F16, F36, dan F56 sudah menghadirkan layar AMOLED, prosesor Exynos 1380 hingga 1480, serta dukungan pengisian cepat 25–45 W. Dengan fitur tersebut, pengguna bisa mendapatkan pengalaman lebih premium meskipun masih berada di kategori entry-level.

Berlanjut ke Galaxy M Series, Samsung menghadirkan pilihan mulai dari Galaxy M06 5G hingga M56 5G. Spesifikasinya mirip dengan seri F, namun kapasitas baterai lebih bervariasi, mulai dari 5000 mAh hingga 6000 mAh. Beberapa model juga sudah menggunakan layar AMOLED 120 Hz yang membuat tampilan lebih jernih dan responsif. Seri M ini sering menjadi favorit pengguna di Indonesia karena dikenal hemat daya dan tahan lama.

Namun, sorotan terbesar datang dari Galaxy A56 5G yang diluncurkan pada Maret 2025. Meskipun masih dianggap bagian dari lini kelas bawah, sebenarnya ponsel ini lebih mendekati segmen menengah. Galaxy A56 5G membawa layar Super AMOLED 6,7 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz. Di dalamnya tertanam prosesor Exynos 1580 yang dipadukan dengan RAM 8 hingga 12 GB. Baterai 5000 mAh lengkap dengan fast charging 45 W membuat perangkat ini semakin menarik. Dari sisi fotografi, Samsung menyematkan kamera utama 50 MP yang ditemani lensa ultrawide dan macro. Bahkan, perangkat ini sudah mengantongi sertifikasi IP67 yang menandakan ketahanan terhadap air dan debu.

Tidak berhenti di situ, Samsung juga menjanjikan dukungan software hingga enam tahun untuk Galaxy A56, A36, dan A26. Hal ini tentu menjadi keunggulan yang sulit disaingi oleh Redmi, terutama bagi pengguna yang peduli dengan keamanan dan pembaruan sistem jangka panjang. Ditambah lagi, Samsung menyematkan One UI 7 dengan fitur berbasis AI premium, membuat pengalaman penggunaan terasa lebih modern.

Membandingkan Kekuatan Masing-Masing

Jika ditarik garis besar, ada beberapa poin perbandingan yang bisa menjadi bahan pertimbangan konsumen. Redmi A5 unggul dalam harga murah dengan spesifikasi dasar yang cukup memadai. Redmi 15 Series menawarkan baterai raksasa 7000 mAh dan layar 144 Hz, menjadikannya kandidat terbaik bagi mereka yang butuh daya tahan ekstra. Redmi Note 14 SE menghadirkan konektivitas 5G dengan harga lebih bersahabat.

Di sisi lain, Samsung menghadirkan kualitas layar AMOLED bahkan di lini entry-level mereka, serta daya tarik dari seri M yang terkenal awet. Galaxy F Series cocok untuk pengguna yang ingin mencoba ponsel Samsung dengan harga lebih ekonomis. Sedangkan Galaxy A56 5G menjadi opsi premium di segmen bawah, dengan fitur mendekati kelas menengah serta dukungan software jangka panjang.

Pilih Sesuai Kebutuhan

Pada akhirnya, pilihan antara Redmi dan Samsung di kelas entry-level tahun 2025 sangat bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika fokus utama adalah harga terjangkau dengan spesifikasi mumpuni, Redmi jelas masih menjadi pilihan menarik. Baterai besar, layar cepat, dan dukungan 5G di beberapa model membuat Redmi sulit diabaikan.

Namun, bila yang dicari adalah layar berkualitas, desain premium, serta jaminan pembaruan software panjang, maka Samsung lebih unggul. Galaxy A56 5G bahkan bisa menjadi investasi jangka panjang karena selain tahan lama, juga didukung dengan sistem operasi terbaru dalam waktu bertahun-tahun.

Dengan begitu, konsumen tinggal menimbang prioritas mereka: apakah ingin ponsel murah dengan tenaga besar, atau perangkat dengan kualitas layar dan layanan purna jual lebih terjamin. Yang jelas, persaingan antara Redmi dan Samsung di kelas bawah 2025 akan terus memanjakan pengguna dengan beragam pilihan menarik.