Meta Bikin Chatbot Genit nan Mesum, Ada yang Mirip Taylor Swift

Induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram, Meta membuat chatbot genit dan mesum yang memiliki wajah dan kepribadian mirip salah satu musisi terkenal dunia, Taylor Swift.
Menurut laporan Reuters yang dirilis pada (29/8/2025), chatbot tersebut dibikin oleh seorang karyawan Meta yang memimpin pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif perusahaan.
Dalam pengujian Reuters (tidak disebut dijajal di WhatsApp, Instagram, atua Facebook), chatbot berwajah Taylor Swift ini ternyata cukup agresif dan genit dalam percakapan, terutama kepada pengguna yang belum menikah atau memiliki pasangan, alias jomblo (single).
Bahkan, chatbot mirip Taylor Swift ini sempat mengajak penguji untuk main ke rumah asli sang musisi yang berlokasi di Nashville, Tennessee, AS, serta ikut tur konser dan melakukan hal-hal romantis selama dalam perjalanan.
"Apakah kamu suka gadis berambut pirang (Taylor Swift)? Kalo iya, mungkin aku bisa menulis lagu cinta tentang hubungan antara kamu dengan gadis pirang itu. Kamu mau?," kata chatbot Taylor Swift bikinan karyawan Meta tersebut.
Selain Taylor Swift, karyawan Meta yang tak disebutkan identitasnya ini juga membuat chatbot mesum lainnya. Salah satunya adalah chatbot karakter fiksi dari game Roman Empire Simulator yang seakan mengajak pengguna untuk terlibat dalam perbudakan seksual.
Ketika dihubungi Reuters, karyawan Meta ini menolak berbicara. Namun, Juru Bicara Meta, Andy Stone mengatakan beragam chatbot yang dianggap mesum ini sebenarnya dibuat untuk proses uji coba alias testing internal saja.
Meski demikian, data Reuters menunjukkan bahwa beragam chatbot genit buatan karyawan Meta ini ternyata juga bisa dipakai publik, termasuk oleh Reuters. Berdasarkan statistik chatbot, aneka asisten AI yang dibikin Meta ini sudah dipakai sekitar 10 juta kali.
Stone lantas mengatakan beragam chatbot mesum buatan karyawan Meta itu, termasuk yang berwajah Taylor Swift tadi, sudah dihapus dari sistem. Pihak Taylor Swift menolak berpendapat soal chatbot AI yang mesum ini.
Banyak chatbot mesum lain buatan pengguna
Gambar Aktris Scarlett Johansson
Di samping karyawan internal, chatbot mesum buatan pengguna yang berwajah artis dan musisi terkenal juga disebut marak dan berkeliaran di semua platform Meta.
Sekadar informasi, pengguna memang bisa membuat chatbot AI sendiri lewat suatu platform buatan Meta yang dinamai AI studio.
Nah, berdasarkan penelusuran Reuters, banyak chatbot genit buatan pengguna yang diadaptasi dari berbagai pesohor. Di antaranya seperti, Scarlett Johansson, Anne Hathaway, hingga Selena Gomez.
Berbagai chatbot ini disebut kerap mengaku sebagai artis asli, mengajak pengguna bertemu, hingga membuat ajakan bersifat seksual.
Sejumlah chatbot bahkan diklaim dapat menghasilkan beberapa gambar realistis para selebritas tersebut dalam aneka pose seksual.
Dua di antaranya seperti, pose di sebuah bathtub di kamar mandi dan pose ekstrem ketika memakai pakaian dalam jenis lingerie.
Temuan menarik lainnya adalah chatbot yang diadaptasi dari aktor berusia 16 tahun, Walker Scobell yang disebut dapat menghasilkan gambar yang tak pantas dikonsumsi publik.
Buatan pengguna tapi tanggung jawab Meta
Ilustrasi logo Meta.
Meski bukan Meta yang buat, kehadiran banyak chatbot mesum buatan pengguna ini tentunya berada dalam lingkungan Meta dan menjadi tanggung jawab perusahaan.
Sebab, semua chatbot AI yang dibuat harus mengikuti kebijakan dan aturan main platform.
Dalam hal ini, Stone menegaskan bahwa alat AI perusahaan seharusnya tidak menghasilkan gambar intim dari figur publik maupun konten anak.
Stone menyebut munculnya konten yang tak pantas di atas adalah akibat dari kegagalan penegakan kebijakan internal Meta itu sendiri.
“Seperti perusahaan lain, kami mengizinkan generasi gambar yang melibatkan figur publik, tetapi kebijakan kami dimaksudkan untuk melarang konten telanjang, intim, atau sugestif,” kata Stone kepada Reuters.
Terkait chatbot yang meniru selebritas, Stone menyebut keberadaannya sebenarnya sah-sah saja selama jelas diberi label “parodi”. Namun, laporan Reuters menemukan ada sejumlah chatbot yang tidak memiliki label itu.
Sebelum laporan Reuters dirilis, Stone mengatakan Meta telah menghapus sekitar belasan chatbot yang diduga agresif, genit, dan mesum. Namun, Stone tak merinci chatbot apa saja yang telah dihapus.
Risiko hukum dan keselamatan
Meta resmi merilis aplikasi Meta AI. Selama ini, chatbot AI itu terintegrasi dengan Instagram, Messenger, dan WhatsApp.
Menyoal chatbot AI yang menyerupai selebritas, seorang ahli hukum dari Stanford University, Mark Lemley, menilai penggunaan nama dan rupa artis untuk chatbot berpotensi melanggar “right of publicity” atau hak atas identitas seseorang.
“Hukum di California, AS melarang penggunaan nama atau wajah seseorang demi keuntungan komersial,” ujar Lemley.
Sementara itu, SAG-AFTRA, serikat artis di AS, memperingatkan bahaya sosial yang bisa timbul akibat pemakaian chabot mirip selebritas ini.
Menurut direktur eksekutif SAG-AFTRA, Duncan Crabtree-Ireland, chatbot yang menyerupai artis nyata bisa memicu obsesi berbahaya dari penggemar yang tidak stabil secara mental.
“Ini merupakan risiko nyata bagi keselamatan para artis,” jelas Duncan.
Ini bukan pertama kalinya Meta dikritik soal chatbot AI. Bulan lalu, Reuters melaporkan dokumen internal Meta yang sempat menyebut "wajar" jika sebuah chatbot terlibat percakapan romantis dengan anak.
Laporan itu memicu penyelidikan Senat AS dan surat protes dari 44 jaksa agung di beberapa negara bagian AS.
Adapun kasus chatbot yang menyerupai wajah dan persona selebritas diperkirakan bakal menambah tekanan hukum terhadap Meta.
Sejumlah artis, termasuk Anne Hathaway, disebut sedang mempertimbangkan langkah hukum terkait pemakaian personanya di chatbot AI Meta, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (3/9/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.