Taylor Swift Memulai Era Baru lewat ‘The Life of a Showgirl’, Melanjutkan Ambisi Jadi Perempuan Musisi Terbesar

Taylor Swift Memulai Era Baru lewat ‘The Life of a Showgirl’, Melanjutkan Ambisi Jadi Perempuan Musisi Terbesar

Swift resmi akan memulai era barunya lewat album ke-12, The Life of a Showgirl. Album ini menjadi rilisan pertama Swift sejak menyelesaikan tur Eras yang memecahkan rekor pada Desember 2025.

Album studio terakhir yang dirilis Swift, The Tortured Poets Department, merupakan album ganda berisi 31 lagu yang ia umumkan pada 2024 di tengah tur Eras. Album itu mengubah daftar lagu penampilannya di pertengahan tur untuk menambahkan lagu-lagu dari album tersebut.

Selain itu, album The Life of a Showgirl juga akan menjadi perilisan pertamanya sejak ia resmi menjadi pemilik seluruh katalog musiknya. Pembelian kembali katalog musik itu terjadi sekitar enam tahun setelah ia memprotes penjualan rekaman master miliknya oleh label rekaman lamanya.

Kini, setelah bertahun-tahun menjadi sorotan selama tur Eras yang memecahkan rekor, Swift tampaknya memulai tahun 2025 dengan relatif tenang. Pada Mei tahun ini, ia mengumumkan telah membeli kembali hak atas enam album pertamanya, mengakhiri perselisihan panjang dan publik soal kepemilikan musiknya.

Setelah master aslinya terjual, ia berjanji untuk merekam ulang keenam album tersebut, yang dikenal sebagai Taylor’s Versions. Hingga kini, ia telah merilis ulang empat dari enam album itu. Swift mengumumkan pembelian master aslinya lewat sebuah surat penuh perasaan kepada penggemar, menulis bahwa dua album terakhir akan memiliki waktunya sendiri untuk kembali bersinar saat waktunya tepat.

Penyanyi itu menutup tur Eras pada Desember 2024, setelah tampil dalam 149 konser di 53 kota. Di luar pencapaian konser itu, Swift juga memiliki segudang penghargaan. Ia dinobatkan sebagai artist of the decade oleh American Music Awards, menjadi artis paling banyak meraih penghargaan di MTV Video Music Awards, serta memenangi 14 Grammy, termasuk empat kali album of the year. Itu menjadi sebuah rekor.

Seperti dlaporkan BBC, album era pandemi Folklore dan Evermore menjadi titik balik signifikan Swift. Dengan aransemen folk-indie yang halus, album tersebut memikat kritikus dan penggemar yang sebelumnya kurang menyukai musik country dan popnya. Kebangkitan TikTok memperkenalkannya pada audiens baru, sedangkan proyek rekaman ulang enam album pertamanya menghidupkan kembali lagu-lagu lamanya.

“Dia merupakan salah satu artis langka yang selalu berhasil. Dia kekuatan besar yang luar biasa,” kata bintang pop Raye tahun lalu.

Penyanyi-penulis lagu asal Skotlandia KT Tunstall menyebut Swift ialah panutan yang fantastis. “Dia punya ketangguhan dan keberanian untuk memimpin sebuah mesin raksasa yang mempekerjakan ribuan orang. Untuk bisa mengelolanya dan menghadapi segala tekanan publik, dia memang luar biasa,” imbuhnya.

Lana Del Rey, yang berduet dengan Swift dalam lagu Snow On The Beach (2022), punya teori lain tentang dominasinya.

“Dia menginginkannya. Dia sudah berkali-kali mengatakan kepadaku bahwa dia menginginkannya lebih daripada siapa pun. Luar biasa sekali, dia mendapatkan tepat seperti yang dia mau. Dia ambisius, dan menurutku itu benar-benar terbayar,” katanya.(dwi)