Strategi Squad PUBG 2025: Rahasia Ampuh Biar Lebih Mudah Chicken Dinner

PUBG atau PlayerUnknown’s Battlegrounds masih menjadi salah satu game battle royale paling populer hingga tahun 2025. Meski sudah banyak game pesaing bermunculan, pesona PUBG tidak pernah luntur, terutama di kalangan pecinta mode squad.
Mode ini menjadi favorit karena empat pemain ditantang untuk bekerja sama, saling melindungi, dan bertahan hidup sampai akhir pertandingan demi meraih chicken dinner yang prestisius.
Namun, realitanya tidak semua squad bisa mencapai kemenangan. Banyak tim yang gagal bahkan di early game hanya karena strategi berantakan atau komunikasi yang kacau.
Ada juga yang punya aim bagus, tapi kalah karena salah rotasi atau terlalu gegabah di late game. Padahal, PUBG bukan hanya soal menembak cepat, melainkan juga soal taktik, peran tim, dan pengambilan keputusan.
Nah, kalau Anda sering gagal chicken dinner bersama squad, saatnya mengubah pola main dengan strategi yang lebih matang. Berikut adalah tips dan strategi lengkap bermain squad di PUBG yang terbukti efektif dan bisa langsung diterapkan, mulai dari pemilihan role, rotasi zona, hingga cara menghadapi late game dengan sabar.
1. Tentukan Role Masing-Masing Pemain
Dalam mode squad, tidak bisa semua pemain hanya fokus menembak. Agar tim lebih terorganisir, setiap anggota harus punya role yang jelas:
In-game Leader (IGL): Tugasnya memberikan arahan, memutuskan rotasi, dan menjadi pengambil keputusan utama. Seorang IGL harus tenang dan cepat dalam membaca situasi.
Fragger: Pemain ini jadi ujung tombak serangan. Harus punya aim tajam dan agresif dalam membuka jalan saat war.
Support: Tidak kalah penting, support harus siap membantu dengan granat, heal, atau backup tembakan. Pemain ini biasanya membawa smoke banyak untuk menolong tim.
Scout: Scout bertugas mengintai posisi musuh lebih dulu, biasanya menggunakan kendaraan. Meski berisiko tinggi, perannya sangat krusial untuk memberi informasi akurat.
Dengan role yang jelas, tim tidak akan kebingungan saat kondisi genting. Semua tahu harus melakukan apa, sehingga permainan jadi lebih rapi.
2. Komunikasi Adalah Senjata Utama
PUBG sangat bergantung pada komunikasi. Tim tanpa komunikasi ibarat berjalan tanpa arah. Gunakan voice chat in-game atau aplikasi tambahan seperti Discord agar koordinasi lebih mulus.
Beberapa tips komunikasi yang efektif:
Gunakan kalimat singkat, jelas, dan spesifik. Misalnya, “Musuh arah 120, rumah dua lantai.”
Jangan panik atau teriak berlebihan, karena itu bisa mengacaukan fokus tim.
Selalu laporkan posisi loot, kendaraan, atau pergerakan musuh dengan cepat.
Semakin lancar komunikasi, semakin besar peluang squad Anda untuk bertahan dan meraih chicken dinner.
3. Bijak Memilih Tempat Turun
Kesalahan paling umum adalah turun di lokasi ramai seperti Pochinki, Bootcamp, atau School. Memang loot melimpah, tapi risikonya mati di early game juga tinggi.
Strategi lebih aman:
Cari area loot menengah tapi relatif sepi, misalnya daerah pinggiran map.
Pastikan ada cukup senjata dan perlengkapan untuk empat orang.
Utamakan senjata AR seperti M416 atau AKM, serta armor dan helm minimal level 2.
Dengan start yang stabil, Anda bisa lebih siap menghadapi mid hingga late game.
4. Rotasi Cerdas Menuju Zona Aman
Banyak squad kalah bukan karena kalah tembak, melainkan karena salah rotasi. PUBG adalah game tentang posisi, jadi rotasi sangat menentukan.
Masuk zona lebih awal: Cari posisi strategis sebelum zona penuh musuh.
Gunakan kendaraan dengan bijak: Mobil penting untuk rotasi cepat, tapi suara bisingnya bisa memancing perhatian musuh.
Hindari open field: Selalu cari cover alami seperti bukit, pepohonan, atau bangunan saat berpindah.
Squad yang paham rotasi biasanya lebih unggul di mid game, karena bisa menguasai area penting lebih dulu.
5. Maksimalkan Utility di Pertempuran
Banyak pemain yang hanya mengandalkan skill menembak. Padahal, utility seperti granat, smoke, dan molotov bisa jadi penentu kemenangan.
Smoke: Gunakan untuk revive teman, menutup pandangan musuh, atau kabur dari situasi terjepit.
Frag Grenade: Sangat efektif untuk mengusir musuh yang bersembunyi di dalam rumah atau di balik cover.
Molotov: Bisa memaksa musuh keluar dari persembunyian atau memblokir pintu masuk.
Squad yang cerdas menggunakan utility biasanya lebih unggul dalam war jarak dekat.
6. Bermain Sabar di Late Game
Saat tinggal tersisa 2–3 squad terakhir, inilah fase paling menegangkan. Banyak tim gagal karena terlalu agresif atau tidak sabar.
Strategi yang bisa diterapkan:
Cari high ground: Posisi di atas bukit memberi keuntungan penglihatan lebih luas.
Gunakan cover dengan maksimal: Jangan bergerak terlalu terbuka tanpa perlindungan.
Fokus habisi satu squad dulu: Jangan menembak ke dua arah sekaligus, karena bisa membuat posisi Anda terbuka.
Kesabaran adalah kunci. Squad yang bermain disiplin biasanya punya peluang lebih besar untuk meraih chicken dinner.
7. Evaluasi Setelah Pertandingan
Banyak tim langsung keluar setelah kalah. Padahal, evaluasi itu penting. Coba diskusikan apa yang salah, apakah salah rotasi, kurang komunikasi, atau tidak ada backup saat war. Dengan evaluasi rutin, kualitas permainan tim akan meningkat.
Bermain squad di PUBG bukan hanya soal jago menembak, tapi juga soal strategi, kerja sama, dan komunikasi. Dengan pembagian role yang jelas, rotasi cerdas, pemanfaatan utility, dan kesabaran di late game, peluang tim Anda untuk meraih chicken dinner akan jauh lebih besar.
Ingat, PUBG adalah game tim. Selama Anda bisa menjaga koordinasi, komunikasi, dan strategi bersama squad, kemenangan bukan lagi sekadar mimpi, melainkan bisa menjadi rutinitas.