Hasil Final Liga Voli Korea: Red Sparks dan Megawati Tumbang, Kemenangan di Depan Mata Lepas

Red Sparks takluk 2-3 dari Pink Spiders pada partai kedua final Liga Voli Korea Selatan. Padahal, Megawati dkk sempat memenangi dua set awal.
Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang dibela pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, hampir saja meraih kemenangan atas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders dalam laga kedua final Liga Voli Korea 2024-2025.
Red Sparks seperti sudah di ambang kemenangan setelah unggul 2-0 dan tampil apik pada set ketiga melawan Pink Spiders di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Rabu (2/4/2024).
Tim asuhan Ko Hee-jin itu sukses mengamankan dua set pertama dan berada di ambang kemenangan setelah unggul 21-18 pada set ketiga. Kehadiran kembali Noh Ran sebagai libero utama tim juga memberikan dampak signifikan dalam sistem pertahanan Red Sparks.
Set pertama berjalan ketat dengan selisih poin yang sangat tipis antara kedua tim. Red Sparks sempat tertinggal 7-8 pada technical time-out pertama, tetapi secara perlahan mereka mampu membalikkan keadaan menjadi 10-9. Persaingan sengit terus terjadi hingga skor menyentuh 14-14 dan kemudian 18-14.
Megawati berperan besar dalam fase ini. Dig yang ia lakukan menghasilkan bola langsung ke area Pink Spiders yang tak mampu dijangkau lawan. Selain itu, servis ace yang ia lakukan semakin memperbesar keunggulan Red Sparks.
Saat memasuki poin-poin krusial, kesalahan yang dilakukan Vanja Bukilic sempat memberikan poin bagi Pink Spiders. Namun, pada reli berikutnya, sang tandem Megawati berhasil menebus kesalahan tersebut. Penerimaan yang solid dari Red Sparks membawa mereka menuju set point 24-23.
Keputusan wasit yang menyatakan umpan Lee Go-eun sebagai fault karena over net memicu protes keras. Pink Spiders sempat meminta review net touch, tetapi hasilnya tidak mengubah keputusan. Red Sparks pun mengamankan set pertama dengan skor 25-23.
Pada set kedua, Red Sparks kembali tertinggal di awal dengan skor 5-8 dan 8-11. Namun, mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan. Servis Megawati kembali menghasilkan ace, sementara dua middle blocker Red Sparks, Jung Ho-young dan Park Eun-jin, tampil gemilang.
Jung sukses melakukan single block terhadap spike tajam Tutku Burcu Yuezgenc, sedangkan Park turut menyumbangkan ace. Keunggulan Red Sparks terus melebar menjadi 16-14 dan 18-14, membuat Abbodanza terlihat frustrasi.
Pelatih Pink Spiders bahkan memilih untuk tidak memberikan instruksi saat time-out, membiarkan timnya berdiskusi sendiri dengan Kim Yeon-koung sebagai pemimpin. Namun, Red Sparks tetap mendominasi hingga menutup set kedua dengan skor 25-18, setelah spike tajam dari Megawati.
Memasuki set ketiga, Red Sparks masih mampu menjaga ritme permainan dan unggul 21-19. Pertahanan yang solid membuat beberapa kali spike Kim Yeon-koung dapat dipatahkan.
Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama. Kesalahan beruntun dan kesulitan dalam menerima servis Kim Yeon-koung membuat Red Sparks kehilangan set ketiga dengan skor 22-25.
Di set keempat, performa Red Sparks mulai menurun. Mereka tertinggal 1-4 di awal dan semakin terpuruk hingga papan skor menunjuk angka 8-18. Bukilic yang sebelumnya tampil cukup baik, mulai kesulitan dalam mengeksekusi serangan.
Ko Hee-jin akhirnya menarik Bukilic keluar dan menggantikannya dengan Jeon Da-bin. Ketika jarak skor semakin jauh, ia juga menarik beberapa pemain inti untuk menghemat tenaga menjelang set penentuan.
Pada set kelima, Bukilic dan pemain inti Red Sparks kembali dimainkan. Red Sparks sempat mampu mengimbangi permainan Pink Spiders hingga kedudukan 9-8. Namun, kelelahan mulai terlihat di kubu Red Sparks. Mereka akhirnya harus menyerah dengan skor 12-15.
Lantaran kekalahan ini Red Sparks kini tertinggal 0-2 dari Pink Spiders dalam final Liga Voli Korea Selatan yang mengusung format best of three.