Como Menang 5 Laga Beruntun, Cesc Fabregas Bicara Catenaccio di Italia

Hasil yang datang berkat gol babak kedua Gabriel Strefezza ini membawa Como 1907 milik pengusaha Indonesia tersebut naik ke 10 besar Serie A.
"(Pelatih AC Milan, Paolo) Fonseca mengatakannya, banyak orang yang lebih berpengalaman dari saya. Bersama dengan La Liga dan Premier League, ini adalah kompetisi paling kompetitif."
Secara spesifik, ia membahas soal kultur catenaccio alias pertahanan grendel yang kerap diasosiasikan dengan tim-tim Italia dari masa ke masa dan identik dengan sepak bola Negeri Pizza.
"Catenaccio Italia tidak ada, tim-tim semua datang untuk menekan Anda. Hari ini kami harus bermain posisi, karena Parma tidak menekan, tetapi ketika mereka menekan Anda satu per satu, Anda akan kesulitan bermain," tutur anak didik Arsene Wenger tersebut.
"Oleh karena itu, solusinya adalah bola panjang dan memperebutkan bola kedua. Bermain seperti ini, bagaimanapun, Anda bermain tenis atau rugbi, itu menjadi 50 persen dan 50 persen, karena alasan ini saya selalu mencari solusi untuk menyelesaikan hal-hal ini."
"Di sini contohnya adalah keluar dari tekanan. Pelatih harus menganalisis lawan dan memberikan solusi kepada setiap pemain, harus ada dinamisme di tengah lapangan dan dinamika yang siap, jika tidak Anda akan kesulitan melawan lawan yang kuat secara fisik," ujar pemenang Piala Dunia 2010 tersebut menambahkan.