Mengenali Lebih Dekat Apa Itu Oli Palsu

Peredaran oli palsu di pasaran membuat pemilik kendaraan menjadi resah, karena bisa merugikan seperti performa mesin menjadi tidak maksimal.
Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo mengatakan, konsumen perlu waspada dengan keberadaan oli palsu, pasalnya kemampuannya tidak sama dengan yang asli.
“Oli palsu adalah oli yang dikemas ulang menggunakan bungkus merek tertentu, dan dijual seolah-olah asli, tetapi sebenarnya telah dipalsukan, baik dengan cara mendaur ulang oli bekas atau oli murah,” ucap Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Iwan mengatakan, oli palsu bisa merugikan konsumen karena tidak memiliki kualitas pelumasan dan perlindungan yang baik untuk mesin, sehingga dapat menyebabkan kerusakan serius pada mobil, dalam jangka panjang.
“Untuk membedakan oli palsu dan asli, konsumen bisa membandingkan kemasannya, seperti segel lemah, labelnya buram, atau warna botol berbeda dari produk aslinya,” ucap Iwan.
Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants mengatakan, tidak menutup kemungkinan oli palsu dibuat dari limbah oli bekas karena memang bisa didaur ulang.
"Oli bekas diolah oleh pihak ketiga, itu bisa menjadi apa tergantung dia. Ada yang salah satunya produsen pelumas lain dengan kampanye oli daur ulang (recylce)," ucap Brahma.
Pertamina juga memanfaatkan oli bekas bisa jadi oli baru dengan spesifikasi standar, demi mengurangi limbah. Selain itu, menurut Brahma oli bekas juga bisa jadi bahan bakar, diolah jadi plastik, diolah jadi zat kimia, dan lain-lain.
Keberadaan oli palsu sendiri dapat merugikan konsumen karena produk yang diperoleh tidak memenuhi standar kualitas. Di sisi lain juga merugikan produsen oli aslinya, karena citra buruk bisa melekat pada merek aslinya.