Kisah Nick Kuipers di Persib, Hampir Pergi Tanpa Trofi di Era Luis Milla

Kala itu Milla mendatangkan bek anyar asal Spanyol Alberto Rodriguez, menyisihkan Kuipers dari skuat utama—dianggap sudah tak masuk kriteria.
Andai bek asal Belanda itu pergi—seperti yang dilakukan Ricky Kambuaya—maka mungkin tak akan ada titel dua gelar yang ia sematkan untuk lencana Maung Bandung seperti sekarang ini.
Pelatih berkepala plontos itu datang membawa harapan, mengganti Milla yang mengundurkan diri atas hasil jeblok dalam tiga laga awal kompetisi.

Pelatih Persib di awal Liga 1 2023-2024 Luis Milla memboyong bek asal Spanyol Alberto Rodriguez, kahadirannya sempat membuat Nick Kuipers tersisih, namun menjadi duet serasi hingga juara di akhir musim.
“Ya itulah sepak bola, kadang bermain, kadang tidak bermain. Ada beberapa pelatih yang menyukaimu dan beberapa pelatih tidak menyukaimu,” ucap Kuipers.
“Jadi saya tidak tahu kenapa seperti ini, terkadang pemain disimpan di bench tapi harus tetap melanjutkan kerja keras dan selalu ingin kembali ke lapangan,” ungkapnya.
Di era kepelatihan Bojan Hodak Kuipers dipercaya dalam 56 pertandingan Liga 1 dengan satu laga tersisa kontra Persis Solo Sabtu (24/5/2025) dan enam pertandingan AFC Champions League Two (ACL 2) 2024-2025.
“Bagi saya formasi ini (empat bek Bojan Hodak) adalah perubahan besar dalam tim, saya tahu pemain makin percaya diri dengan formasi ini.”
“Saya secara pribadi berpikir dengan perubahan permainan yang dilakukan oleh pelatih (Hodak), kita kembali ke dasar dan saya punya perasaan bahwa di kepelatihan sebelumnya (Milla) kami merasa sesuatu yang sangat sulit dan dia inginkan lebih,” paparnya.
“Tapi dengan coach Bojan kami seperti kembali ke dasar dan saya pikir itu yang kami butuhkan dalam tim. Saya tahu ini adalah hal sederhana tapi kami lupakan, dan kami berpikir terlalu berlebihan dengan formasi sebelumnya,” bebernya.

Momen para pemain Persib Alberto Rodriguez, Victor Igbonefo, dan Nick Kuipers angkat piala juara Liga 1 2023-2024 pada 31 Mei 2024 di Stadion Bangkalan, Madura.
“Pemain kini lebih percaya diri dalam berjuang, tim juga dalam kondisi yang bagus, jadi ini adalah hal yang baik dibanding kepelatihan sebelumnya,” urai Kuipers.
“Kita juga bisa lihat hasilnya, kita banyak meraih poin dan bermain lebih konsisten dan saya ini adalah hal yang bagus yang kita lihat dalam pertandingan karena kita bermain sebagai tim, bukan individual,” bebernya.
Gelar juara back-to-back Persib di tangan Bojan Hodak pada akhirnya membuktikan perkataan yang pernah Kuipers lontarkan dalam sebuah konferensi pers.