Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Sebagai pendatang baru, Jetour Dashing menawarkan kelebihan menarik, namun tetap memiliki sejumlah kekurangan.

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Media test drive Jetour Dashing rute Bandung-Jakarta, Kamis (28/2/2025). (©Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari)

Jetour Dashing telah resmi dipasarkan oleh PT Jetour Motor Indonesia untuk meramaikan pasar SUV crossover. Tim redaksi Otosia.com berkesempatan menjajal langsung Jetour Dashing, guna mendapatkan impresi berkendara yang cukup komprehensif.

Moch Ranggy Radiansyah selaku Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia menyebut bahwa kombinasi Jetour Dashing mampu memberikan respon performa dan kenyamanan yang baik.

“Melalui The Dashing Experience, kami mengajak rekan media untuk mengeksplorasi Jetour Dashing secara langsung. Dari performa mesin yang responsif hingga suspensi yang nyaman, dan fitur-fitur yang superior dibanding model sejenis di kelasnya,” kata Ranggy di Bandung, Kamis (27/2/2025).

Perjalanan antara Hotel Kimaya by Harris di kawasan Braga menuju diler Jetour Kelapa Gading cukup untuk memberikan impresi awal Jetour Dashing. Berikut kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan oleh Dashing.

Kelebihan yang Menyenangkan

Mesin dan Transmisi Cekatan

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Ruang mesin Jetour Dashing. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Jetour Dashing dibekali unit mesin 1.500cc turbocharged 4-silinder dengan keluaran tenaga 156 PS dan torsi 230 Nm. Jantung tersebut mengalirkan tenaga ke dua roda depan melalui transmisi otomatis Dual Clutch Transmission (DCT) 6-percepatan dengan paddle shift.

Meski memiliki figur angka tenaga di bawah Honda HR-V RS bermesin turbo, Jetour Dashing tetap memberikan respon tenaga positif di setiap rentang RPM. Mesin mampu melibas kontur pegunungan khas Jl. Sersan Bajuri, Bandung serta rute naik-turun khas Cipularang tanpa kendala.

Pesona Dinamis dengan Aura Sporty

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Jetour Dashing tipe Inspira. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Desain eksterior Dashing mengisyaratkan gaya hidup generasi masa kini yang terkesan dinamis dan stylish. Mulai dari fascia depan unik, disertai sudut tajam di berbagai elemen body sukses memberikan aura sporty.

Tak hanya itu, pelek 19 inci menjadi yang terbesar di kelasnya. Sehingga, ia terlihat proporsional sekaligus modern. Sektor buritan selaras dengan bagian depan, terdapat lampu full LED disertai detail yang presisi.

Interior hadir dengan nafas serupa, didominasi balutan material hitam di sekujur kabin. Jok bergaya balap disertai jahitan merah di sejumlah panel sukses menghadirkan sensasi berkendara lebih sporty.

Kelegaan Kabin hingga Bagasi

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Ruang kabin belakang luas untuk keluarga. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Salah satu yang diunggulkan Jetour pada Dashing ialah kelegaan interior yang dapat dirasakan setiap penumpang. Jetour mengklaim, Dashing memiliki ruang kepala (head room) 10cm. 

Kapasitas bagasi yang dimiliki Jetour Dashing mencapai 486 liter, lebih besar dibandingkan kompetitornya yakni Honda HR-V dengan 437 liter dan Hyundai Creta di angka 416 liter. Muatan ruang kargo pada Jetour Dashing bisa diperluas dengan melipat bangku baris kedua.

Panoramic Sunroof

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Panoramic Sunroof 75 inci. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Mengusung tema Travel+, Jetour Dashing dilengkapi atap dengan panoramic sunroof terbesar di kelasnya hingga 75 inci. Hal ini mampu memberikan kesan lebih luas di dalam kabin serta terasa lebih premium.

Tirai kain penutup atap kaca ini memiliki material cukup tebal. Cahaya matahari tidak menembus ke dalam kabin ketika ditutup, serta mampu meredam panas di siang hari. Terlebih lagi, tirai dan kaca dapat dibuka maupun ditutup secara elektrik. Berbeda dengan panoramic roof Honda HR-V dengan kaca statis dan penutup tirai manual.

Kekurangan Minor

Keterbatasan ADAS

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Jetour Dashing. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Seluruh varian Jetour Dashing sudah dilengkapi sistem Advanced Driving Assistance System (ADAS) namun sangat terbatas, hanya meliputi Blind Spot Detection (BSD), Door Open Warning (DOW), Lane Collision Warning (LCW), dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA). Honda HR-V dan Hyundai Creta di segmen serupa memiliki fitur ADAS yang lebih lengkap dan menyeluruh.

Bantuan mengemudi hanya berupa cruise control biasa, tidak dapat menjaga jarak dengan kendaraan di depan maupun digunakan di kemacetan. Sisanya, ia hanya dibekali 6-airbag, pengereman ABS, hill-descent control, hill start assist, traction control, dan rangka high-strength steel mencapai 75 persen.

Layar di Interior Kurang Responsif

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Interior Jetour Dashing. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Terdapat layar berukuran 10,25 inci yang berfungsi sebagai head unit. Konektivitasnya pun cukup lengkap, meliputi Bluetooth, serta Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel. Sayangnya, layar tersebut tidak responsif ketika ditekan suatu menu, butuh sekitar satu hingga dua detik untuk membuka menu yang dipilih.

Selain itu, panel instrumen full digital yang digunakan punya resolusi gambar terbilang baik. Hanya saja, ketika diposisikan pada tipe tampilan dengan dua lingkaran disertai jarum, pergerakan jarum tersebut tampak kurang halus.

Penyesuaian Suspensi

Jajal Jetour Dashing Bandung-Jakarta, Ini Kelebihan dan Kekurangannya, Kelebihan yang Menyenangkan, Mesin dan Transmisi Cekatan, Pesona Dinamis dengan Aura Sporty, Kelegaan Kabin hingga Bagasi, Panoramic Sunroof, Kekurangan Minor, Keterbatasan ADAS, Layar di Interior Kurang Responsif, Penyesuaian Suspensi
Jetour Dashing melintasi Jl. Asia Afrika, Bandung. Foto: Otosia.com/Syahrul Muhammad Ghiffari

Jetour Dashing telah mengadopsi struktur suspensi full indepen di keempat roda. Mendengar itu, langsung terbayang pengendalian cekatan atau kenyamanan lebih ketika berkendara. Namun, kenyamanan dan pengendalian Dashing terbilang tanggung.

Ia memiliki gejala body roll ketika melakukan manuver agresif, masih dalam batas toleransi namun cukup mengganggu di beberapa situasi. Jurnalis Otosia.com dan beberapa jurnalis lain merasa suspensi Dashing cukup kaku saat bertemu jalan bergelombang atau polisi tidur, tetapi terbilang empuk di jalan berlubang dengan kecepatan sangat rendah.

Tersedia sejumlah warna eksterior untuk Jetour Dashing, mulai dari Black, White, Bloodstone Red, Phantom Grey, dan Vanilla Blue. Ia hadir dalam dua varian, yakni Jetour Dashing Journey seharga Rp403.800.000 dan Jetour Dashing Inspiras dibanderol Rp434.800.000 on the road (OTR) Jakarta.