Viral Politisi Korea Konferensi Pers Gendong Anak, Kritik Kebijakan Anti-anak
Yong Hye In, seorang politisi wanita Korea Selatan, jadi viral setelah tampil di konferensi pers sambil menggendong putranya yang masih balita. Dalam kesempatan tersebut, dia mengecam kebijakan 'anti-anak' di Negeri Ginseng.
Dalam pidatonya di hadapan jurnalis di Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, bertepatan dengan Hari Anak pada 4 Mei 2023, Yong Hye In berkomentar perlunya masyarakat memahami tentang kondisi orangtua dengan anaknya. Dia menyerukan lingkungan sosial harus mengambil peran agar anak-anak dan orangtua tidak merasa terasingkan di fasilitas umum.
hari bersama anak tidaklah mudah. Meski begitu, masyarakat kita harus terlahir kembali menjadi masyarakat yang melibatkan anak-anak," tuturnya, seperti dikutip dari Nextshark.
Politisi Korea Selatan Yong Hye In dan anaknya saat konferensi pers. Foto: Dok. Facebook/Yong Hye In
Sekitar 10 tahun lalu di Korea Selatan, spanduk dan tanda bertulisan "No Kids" bermunculan di berbagai tempat umum, seperti restoran, kafe, dan perpustakaan. Kabarnya hal ini diterapkan sebagai tanggapan atas keluhan yang diunggah di berbagai forum online tentang anak-anak yang berisik dan mengganggu.
Menurut situs resmi Perpustakaan Nasional Korea, pengunjung di bawah usia 16 tahun tidak diperbolehkan memasuki tempat tersebut kecuali mereka telah mendapatkan izin melalui aplikasi. Aturan ini diterapkan untuk melindungi barang-barang dari kerusakan maupun pencurian.
Menanggapi aksi tersebut, Yong Hye In pun menjelaskan bahwa semua orang dewasa pernah jadi anak-anak pada satu titik. Pada awal-awal kehidupan, seorang anak sudah sewajarnya lamban dan ceroboh.
Selama konferensi pers berlangsung, Yong Hye In juga sibuk mengawasi anaknya yang tidak bisa diam. Sesekali putranya itu memainkan kamera dan mencopot mikrofon. Bukan tanpa sebab, Yong Hye In membawa serta anaknya, untuk menyampaikan pesan penting.
Politisi Korea Selatan Yong Hye In dan anaknya saat konferensi pers. Foto: Dok. Facebook/Yong Hye In
"Mari ciptakan masyarakat di mana (anak-anak) yang lamban, kikuk, dan tidak dewasa bisa diterima," kata politisi berusia 33 tahun ini, sambil menggendong anaknya.
"Saya berharap konferensi pers yang agak tidak nyaman dan berisik hari ini dapat membantu kita menyadari bahwa kita dapat menjalani kehidupan di mana anak-anak dapat dilibatkan," pungkasnya.
