Hakim Frank Caprio Wafat, Mengenang Momen Baiknya Saat Sidang Tilang

Hakim asal Rhode Island, Amerika Serikat, Frank Caprio, yang dikenal lewat momen-momen viral penuh sisi kemanusiaan di ruang sidang, meninggal dunia pada Rabu (20/8/2025) waktu setempat.
Ia tutup usia pada umur 88 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya selama dua tahun belakangan. Kabar tersebut disampaikan keluarga melalui Instagram resmi @therealfrankcaprio.
"Caprio meninggal dunia dengan tenang pada usia 88 tahun setelah berjuang panjang melawan kanker pankreas. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai sosok yang penuh belas kasih, rendah hati, dan percaya pada kebaikan setiap orang," tulis keterangannya dikutip Kamis (21/8/2025).
"Ia akan selalu dikenang bukan hanya sebagai hakim yang dihormati, tetapi juga sebagai suami, ayah, kakek, buyut, dan sahabat yang penuh cinta. Warisan hidupnya terus hidup dalam setiap kebaikan yang ia inspirasi," lanjut unggahan tersebut.
Atas wafatnya Caprio, Gubernur Rhode Island, Dan McKee, memerintahkan bendera setempat dikibarkan setengah tiang hingga hari pemakamannya.
“Judge Caprio adalah harta berharga Rhode Island. Saat kita berduka atas kepergiannya, doa saya tertuju kepada keluarga, sahabat, dan semua orang yang mencintainya,” tulis McKee di platform X dikutip Kamis (21/8/2025).
Selama lebih dari 35 tahun menjadi hakim, Caprio dikenal dengan gaya persidangan yang humanis, humoris, dan sarat empati.
Ia tidak sekadar menegakkan aturan hukum secara kaku, melainkan juga berusaha memahami latar belakang setiap orang yang hadir di ruang sidang.
Tidak jarang, Caprio memilih memberikan keringanan denda atau bahkan membebaskan kasus sama sekali, terutama bagi mereka yang datang dengan keterbatasan ekonomi atau menghadapi situasi sulit dalam hidup.
Salah satu momen yang paling dikenang publik adalah ketika seorang pria berusia 96 tahun harus berurusan dengan hukum karena melanggar batas kecepatan di zona sekolah.
Dengan suara bergetar, pria itu menjelaskan bahwa ia hanya berusaha mengantar anaknya yang difabel untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Mendengar cerita itu, Caprio tampak terharu dan menanggapi dengan penuh penghormatan.
Ia membebaskan denda tersebut sambil memuji pengabdian sang ayah. Potongan video itu kemudian viral dan menjadi salah satu bukti nyata sisi kemanusiaan yang selalu ia kedepankan.
Caprio juga kerap melibatkan anak-anak dalam proses persidangan, sebuah pendekatan yang jarang dilakukan hakim lain.
Dalam satu kesempatan, ia meminta seorang bocah kecil memberi saran atas putusan kasus ibunya yang terkena pelanggaran lalu lintas. Jawaban polos sang anak memancing tawa sekaligus mencairkan suasana.
Dalam momen lain, ia mengizinkan seorang gadis berusia enam tahun menentukan denda parkir sang ibu.
Gadis itu dengan bijak memilih jumlah denda yang lebih ringan, lalu memutuskan agar uang sisanya dipakai untuk membeli sarapan keluarga.
Cara Caprio melibatkan anak-anak ini tidak hanya memberi pelajaran hukum sejak dini, tetapi juga menghadirkan kehangatan di ruang sidang yang biasanya terasa tegang.
“Dalam menghormati dirinya, semoga kita semua bisa berusaha menghadirkan sedikit lebih banyak kasih sayang di dunia ini sebagaimana ia lakukan setiap hari,” demikian pesan perpisahan keluarganya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!