Ini Dampak Pakai Pertalite untuk Kendaraan yang Seharusnya Diisi Pertamax

Pertalite, Pertamax, bahan bakar, knocking, Knocking, Ini Dampak Pakai Pertalite untuk Kendaraan yang Seharusnya Diisi Pertamax

 Tidak sedikit pemilik kedaraan yang memilih menggunakan Pertalite karena harganya lebih terjangkau dibandingkan Pertamax.

Namun, penggunaan Pertalite pada kendaraan dengan rasio kompresi tinggi yang seharusnya menggunakan bahan bakar beroktan tinggi seperti Pertamax dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, ketika kendaraan dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan angka oktan (RON) tinggi tapi diisi dengan RON rendah, maka performa mesin akan mengalami penurunan hingga kerusakan.

Seperti mesin modern dengan rasio kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai agar proses pembakaran berlangsung optimal. Sehingga, pemilihan BBM penting dilakukan.

Pertalite, Pertamax, bahan bakar, knocking, Knocking, Ini Dampak Pakai Pertalite untuk Kendaraan yang Seharusnya Diisi Pertamax

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) tertanggal 10 Maret 2022.

"Jika bahan bakar dengan RON lebih rendah digunakan, kemungkinan besar terjadi knocking atau detonasi dini, yang dapat merusak komponen mesin dalam jangka panjang," ujar Jayan saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Ia mengatakan, kalo knocking terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan kerusakan mesin, dan ini hanya bisa diketahui saat diperiksa oleh teknisi.

Knocking adalah kondisi munculnya bunyi ketukan pada mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna di ruang bakar.

Jayan menjelaskan kendaraan yang dirancang untuk menggunakan BBM beroktan tinggi akan mengalami pembakaran yang tidak sempurna jika diisi BBM beroktan rendah. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan emisi gas buang meningkat.

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna akan meninggalkan residu pada perangkat kendaraan.

"Ruang bakar mesin akan cepat kotor, efisiensi lebih rendah (drop), dan deposite lebih banyak," ujar Jayan.

Sebaliknya, BBM dengan RON tinggi mampu menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, sehingga energi mesin lebih maksimal dan efisiensi bahan bakar pun meningkat.