Rem Motor Matik Rawan Blong di Turunan, Ini Solusinya

rem blong pada motor, motor matik blong, rem blong motor matik, Rem Motor Matik Rawan Blong di Turunan, Ini Solusinya

Belakangan ini terjadi dua peristiwa rem blong pada motor matik yakni di Jalan Raya Munjungan-Kampak, Dusun Kademangan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (24/6/2025) dan di Desa Beruk, Jatiyoso, Karanganyar Jawa Tengah, Rabu (25/6/2025).

Kedua peristiwa rem blong tersebut terjadi pada motor matik, yakni Honda Vario. Rupanya, motor ini punya karakter yang bisa meningkatkan risiko rem blong di jalan menurun panjang.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan bila rem sepeda motor bekerja terlalu berat, maka akan terjadi panas berlebih yang memicu rem blong.

“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang,” ucap Wildan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake. Pasalnya, ketika tuas gas skutik dilepas, maka kondisi transmisi berpotensi kembali pada posisi netral.

“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” ucap Wildan. 

rem blong pada motor, motor matik blong, rem blong motor matik, Rem Motor Matik Rawan Blong di Turunan, Ini Solusinya

Ilustrasi minyak rem sepeda motor

Berbeda dengan motor manual yang bisa melakukan engine brake dengan memasukkan transmisi ke gigi rendah. Sementara motor matik untuk mempertahankan percepatan rendah justru harus menarik tuas gas sedikit.

“Jika gas dilepas, transmisi otomatis akan netral, sehingga pengendara hanya akan mengandalkan rem utama saja, tidak ada engine brake, ujung-ujungnya kampas panas dan blong,” ucap Wildan.

Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, untuk tidak menutup gas secara penuh untuk melewati kontur jalan menurun. 

"Jangan tutup gas semua, tahan gas sedikit supaya masih ada daya mesin atau kopling sentrifugal tetap tersambung, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata Agus kepada Kompas.com.

Meski tidak punya gigi transmisi karena perpindahan daya menggunakan CVT, skutik tetap punya engine brake asal tidak menutup seluruh gas. 

"Motor matik masih mempunyai engine brake, bisa dilihat dari konstruksi pada driven pulley (kopling yang di area belakang), saat kecepatan berkurang bagian drive dan driven terjadi gaya inersia buka tutup, sehingga membuat putaran mesin menjadi tertahan," ucap Agus.

Pengereman motor matik juga bisa dilakukan secara bergantian dan secukupnya untuk menghindari rem bekerja terlalu berat.