Kurangi Risiko Rem Blong, Ini Cara Mengemudikan Truk dan Bus di Turunan

Menahan laju kendaraan besar seperti bus dan truk di jalan menurun bukan perkara mudah. Dibutuhkan strategi pengereman yang tepat agar kendaraan tetap terkendali tanpa membebani sistem rem utama secara berlebihan.
Pasalnya, jika pengereman terlalu mengandalkan pedal rem, terutama dalam durasi panjang, risiko overheat pada kampas rem sangat tinggi dan bisa mengakibatkan rem blong.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya rem blong saat melintasi jalan menurun, pengemudi perlu memanfaatkan sistem pengereman tambahan seperti exhaust brake.
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, exhaust brake dapat memperingan kerja rem utama, karena komponen ini ketika aktif akan menghambat laju mobil dengan putaran mesin.

Diduga rem blong, truk bernomor polisi S 8693 UC menghantam tugu perbatasan Magetan- Ponorogo, Jawa Timur. Akibat kecelakaan tersebut, sopir dan kenek tewas di lokasi kejadian.
“Prinsip kerja exhaust brake berkaitan dengan percepatan rendah, misal ketika di turunan panjang maka pengemudi akan menggunakan gigi rendah agar laju truk dan bus tidak terlalu cepat, tapi konsekuensinya putaran mesin akan tinggi,” ucap Wildan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dia juga menjelaskan, adanya exhaust brake membuat putaran mesin ditekan sehingga tidak terlalu tinggi. Dampaknya, gaya engine brake semakin baik dalam memperigan kerja rem utama.
“Rem utama jadi tidak mudah panas karena pengereman dibantu oleh exhaust brake dengan menutup sebagian saluran knalpot, sehingga risiko rem blong bisa berkurang,” ucapnya.
Jadi, pengurangan kecepatan pada truk dan bus dapat dilakukan tanpa harus langsung mengandalkan rem utama, cukup dengan memanfaatkan gigi rendah dan mengaktifkan sistem pengereman tambahan.